Senin, 30 September 2013

KARYA TULIP


tulip dan tulip
dalam ekspresi jogya
dalam gelora ekspresi
melantun sesungukan
dalam ekspresi pula
tulip dan tulip

BERTEMU OTTO

Ketemu Otto

Aku ketemu Otto Nur Syamsuddin di Airport Sultan Iskandar Muda Banda Aceh (29/09/13). Sudah lama aku tidak mendengar beritanya, baik melalui koran maupun dari cerita kawan-kawan. Terakhir, Heru mengatakan bahwa Otto sudah bergabung denga n Komnas HAM, Jakarta. Di tahun 2007, aku dan Otto pernah bertemu di Penang, Malaysia, ketika aku mendampingi Bupati Nurdin Abdul Rahman dalam sebuah seminar.
Bersama Otto, Banda SIM, 29 September 2013
Saat bertemu tadi, Otto sedikit menyinggung proses keberadaannya di Komnas Ham. Dia juga bercerita tentang konsep ekonomi berbasis Ham, “pemikirannya sederhana saja, yakni menciptakan kondisi semua masyarakat berhak memiliki akses ke berbagai sumber ekonomi,” katanya. Ulasan Otto dalam lima menit di mini cafe tentang hal ini cukup mantap dan mudah dicerna.
Aku juga mencoba mengajaknya berdiskusi tentang konsep aparatur berbasis Ham. Ia merespon baik cerita itu, seraya menanyakan kondisi tempatku bekerja. Aku melanjutkan cerita, “bagaimana menciptakan pola pikir aparatur agar merasa berkewajiban melayani publik sesuai kompetensi yang didasari tugas pokok dan fungsinya,” kataku.

RAPAT FORMATUR KAFT KEDUA

Rapat Kaft Lanjutan
 
Razuardi Ibrahim dan kawan-kawan
dalam rapat KAFT, 28-09-13

Sabtu sore, 28 September 2013, Harouk Cafe ramai lagi dikunjungi para alumni Fakultas Teknik Unsyiah untuk kelanjutan rapat formatur. Ketika itu, terlihat Anton Kamal sibuk membenahi tempat rapat kecil sekira dua puluhan orang saja, di lorang angin cafe itu.  Para anggota formatur semuanya hadir kecuali Mohamad Tanwir alias Ba’ong. Hari itu tim formatur menerima daftar nama-nama anggota jurusan untuk dimasukkan ke dalam Dewan Pengurus Pusat (DPP) KAFT. Kesemua jurusan yang telah menghasilkan alumni, menyerahkan nama-nama anggotanya untuk direkrut menjadi pengurus, kecuali teknik sipil.

STAND ACEH TAMIANG

Bahasa Universal Di Tamiang
Atraksi hiburan rakyat stand Aceh Tamiang
Sabtu malam Minggu, 28 September 2013

Stand Tamiang setiap malam penuh sesak didatangi pengunjung, pada pesta seni budaya PKA-6 di Banda Aceh. Meskipun berbagai media tidak memberitakan kondisi ini, namun hiburan rakyat dapat dicapai dari tujuan instruksionalnya. Ada tiga hal yang menjadi perhatian pengunjung, pertama budaya Tamiang yang relatif berbeda dengan Aceh pesisir lainnya. Kedua, pada pentas seni Tamiang ditampilkan atraksi gendang raja sembilan berikut debus dari masyarakat pedalaman dan yang ke-tiga seni dendang Melayu. Dendang Melayu yang tampil setiap malam, menghadirkan artis pria dan wanita serta musisi Melayu yang memukau publik. Memang dapat dipahami, tempo musik Melayu cukup memanggil penikmat untuk berjoget.
anak muda Kota Banda Aceh berjoget
di stand 
Malam Minggu ini, suatu pembuktian bahwa musik merupakan bahasa universal, dapat tersaksikan manakala anak muda Kota Banda Aceh ramai-ramai berjoget di depan pentas sambil mengikuti lagu yang dinyanyikan. Jika lagu yang dibawakan merupakan lagu Aceh seperti “Bungong Jeumpa,” pemandangan yang disaksikan terhadap anak muda berjoget bukanlah hal aneh. Akan tetapi tatkala lagu “Anak Medan” yang dibawakan dalam bahasa Batak, mereka ramai-ramai menyahuti pada bagian tertentu dengan, “hoooraassss,” tentu keadaan boleh bermakna lain.
 
stand Aceh Tamiang, 28 September 2013
Tidak berlebihan, jika disimpulkan bahwa anak-anak muda Kota Banda menyenangi lagu tersebut dan mengundang instink mereka untuk berjoget. Tanpa sungkan dan malu mereka bergoyang dengan tangan di atas tiada lelah. Sebagian pengunjung berkomentar, bahwa para anak muda itu haus hiburan. Para orang tua memaknai lain tentang kondisi yang disaksikan di setiap malam pada anjungan Tamiang. Hampir tak terbantahkan, bahwa musik merupakan bahasa universal yang mampu menyentuh naluri sebagian orang untuk sama larut dalam irama.



Jumat, 27 September 2013

MALIOBORO

Razuardi Ibrahim, PKA-27-09-13

malioboro

berita sosok malioboro
nikmati malam
yang memilukan dari jauh
berkeras ingin terbang
sama bergelut lagi

28-09-13

GENDANG RAJA SEMBILAN

Gendang Raja Sembilan
gendang raja sembilan, 27-09-13
PKA-6

Pada Pekan Kebudayaan (PKA) Ke-6 kali ini, Aceh Tamiang menampilkan atraksi Gendang Raja Sembilan. Alat musik tabuh ini memang berjumlah sembilan buah dengan ukuran dari besar hingga kecil. Ukuran terbesar, yakni berdiameter 1,7 meter dan yang terkecil berdiameter 1 meter. Penabuh gendang terdiri dari sembilan orang seraya menyanyilkan syair-syair tertentu dalam bahasa daerah. Saat menabuh dan bersenandung, atraksi di lengkapi pula dengan beberapa penari pria yang juga turut bersenandung dengan syair-syair khusus. Ketika klimaks, pukulan gendang dan lantunan syair semakin kencang, para pemain debus menampilkan atraksi penikaman benda tajam yang mengikuti irama pula. Menurut Abu Kasim, pemimpin kesenian ini, atraksi gendang raja sembilan merupakan budaya Melayu yang sudah terpendam lama sejak masa kerajaan dulu.


Rabu, 25 September 2013

SEUDATI TAMIANG

Di Tamiang  terdapat juga sanggar yang mengajarkan tarian
seudati bagi generasi muda, khususnya di Kecamatan
Manyak Payed. Tampilan mereka juga cukup meyakinkan
banyak kalngan yang menonton. Pada PKA Ke-6, mereka
hadir untuk memperkuat delegasi Aceh Tamiang di event
seni budaya tersebut. Kolaborasi seni antar kawasan
dirasakan lebih mampu dan arif dalam menggalang
persaudaraan anak bangsa. Begitulah kinerja seni dalam
menterjemahkan anugerah Sang Pencita.


MENGGORES MELODI KAFT

Mars Kaft
Raju 18.09.13

Keluarga Alumni Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
Wadah silaturahmi
Usai membekal diri

Galang kebersamaan
Untuk bersatu padu
Menjaga nama almamater
Di tanah ibu Pertiwi

Kaft jaya kaft pusaka
Bahana Citra Sama terusung
Kaft jiwa kaft nuansa
Tatkala tekad utuh mengikat

Hymne Kaft
18.09.13

Di zaman sarat tantangan
Bersinar di barat nusantara
Kumpulan manusia akademis
Dalam ikatan alumni

Keluarga alumni fakultas teknik
Universitas syiah kuala
Teguh dalam binaan almamater
Meraih cita-cita bangsa

Pusaka kaft milik semua
Terlahir dari hasrat yang mulya
Bersatulah sepanjang masa
Menuju Indonesia jaya


SHARING LOGO KAFT

coretanku sebagai sharing

Beberapa hari aku diskusi bersama para alumni junior, di antaranya Wandi dan Wisnu. Mereka cukup hebat menurutku. Respon mereka begitu cepat bahkan melebihi dari kemampuanku untuk memperbaiki logo ciptaan Rachmat, 25 tahun silam. Aku menyadari bahwa kepercayaan yang diberikan kepada orang yang tepat akan melahirkan karya terbaik dalam waktu yang cepat pula. Aku baru bertemu dekat dengan Wandi ketika kami rapat formatur Kaft di Harouk Cafe, 21 September 2013 lalu.  

TUGU KAMPUS

Tugu Kopelma Darussalam
Sejak masuk kuliah aku telah diperkenalkan dengan tugu Komplek Pelajar Mahasiswa (Kopelma) Darussalam. Tepatnya di kala aku mengikuti masa oreientasi mahasiswa (Mosma), pertengahan tahun 1980. Aku dan beberapa rekan calon mahasiswa diwajibkan membaca tulisan yang tertera pada pahatan batu marmar di tugu itu, oleh beberapa rekan senior yang dikenal dengan panggilan Tekam (Team Keamanan). Mereka lumayan garang yang selalu mencari kesalahan kami untuk di-rodam (dihukum). Tidak mengherankan, jika kami mengenal tugu itu sekaligus tulisan yang tertera di sana.
Tulisan Ir Soekarno, 2 September 1959
Ada hal yang tersirat hari ini dari ungkapan yang digoreskan Ir Soekarno, Presiden RI pertama, yang datang berkunjung ke Aceh di masa itu. Tekad para pemuka Aceh masa itu menjadikan kampus Universitas Syiah Kuala benar-benar menjadi jantung hati rakyat Aceh. Banyak ilmuwan yang dilahirkan di sini. Semoga tugu Kopelma Darussalam benar-benar menjadi pemersatu tekad melahirkan karya nyata.


PEDAGANG ANGIN

Pedagang Angin
 
Je, 2013
Je bercerita kepadaku tentang kondisi usahanya di bidang konstruksi. Putra Seruway ini banyak ditipu oleh para broker proyek. Setelah Je menyetor sejumlah uang, proyek yang dijanjikan tak kunjung datang. Namun Je masih menganggap hal itu merupakan musibah tanpa mempersoalkan orang yang menipunya. Kejadian itu menimpa Je sejak tahun 2013, setelah ianya mengekspansi usaha dari pengangkut sawit ke bidang konstruksi. Saat ini Je sudah menyadari kekurangannya di bidang penipuan konstruksi. Suatu hal menarik dari kesimpulan tentang kelompok orang sejenis yang datang kembali menemuinya yakni, “mereka pedagang angin,” ungkapnya.


Selasa, 24 September 2013

SEMBOYAN KAFT

Semboyan merupakan semangat dalam menjalankan organisasi. Keberadaan semboyan biasanya kuat mendorong para organisatoris untuk membina kader yang akan melanjutkan perjalanan. Mengingat pentingnya semangat keberlanjutan bagi organisasi keluarga alumni Fakultas Teknik Unsyiah maka coba diungkap tiga pernyataan yang diakomodir dari percakapan di Facebook Meeting.



I
KAFT
BAHANA CITRA GIAT TERUSUNG
TATKALA SAMA UTUH TAK BERCELA

 II

BAHANA CITRA SIAP TERUSUNG
TATKALA TEKAD SAMA MENGIKAT

III

BAHANA CITRA SAMA TERUSUNG
TATKALA TEKAD UTUH MENGIKAT


ANUGERAH KAFT

Anugerah KAFT
Amanat Mubes Ke-5

Dalam upaya membesarkan suatu organisasi dibutuhkan antusiasme yang tinggi, konon lagi terhadap organisasi intelektual seperti komunitas para alumni perguruan tinggi. Untuk ini diperlukan adanya konsolidasi alumni untuk  membangun kembali  antusiasme yang pernah ada dalam diri seluruh alumni melalui jenjang angkatan, senioritas, dan hubungan antar jurusan.  
Untuk meningkatkan kinerja KAFT berkelanjutan, tentu diperlukan perwujudan kegiatan jelas dan terukur, seperti penginformasian peluang kerja, dunia usaha, pemagangan, pendidikan lanjutan dan lain sebagainya. Di samping itu, organisasi harus dapat meningkatkan kebersamaan, kepedulian, saling menghargai dan memberi pengakuan sehingga KAFT selalu dapat memposisikan dirinya sebagai organisasi  bermartabat dan bermamfaat bagi almamater Fakultas Teknik Unsyiah serta masyarakat pada umumnya.
Sudah saatnya, keberadaan kompetensi almamater tidak lagi dalam kemasan kekuatan semu yang tersia-siakan dalam perjalanan waktu. KAFT mampu memperlihatkan kehandalan para alumni, khususnya lewat kualitas para junior yang diyakini lebih tangkas dari generasi terdahulu produk kemudahan zaman. Meskipun demikian, informasi yang berkembang menggambarkan solidaritas sesama masih perlu pembenahan.
Di era millenium ke-3 yang sarat menuntut terbentuknya iklim reward dan punishment, sudah semestinya KAFT dapat memnfaatkan konsep ini untuk menggalang kekuatan bersama. Salah satu upaya praktis yang akan dilakukan untuk menciptakan iklim kepedulian sesama yang handal, Mubes Ke-5 KAFT mengamanatkan perlunya membangun keterkaitan antara alumni yang mengabdi di kampus dengan alumni yang berkarya di luar.  Keterkaitan ini berupa apresiasi dengan tujuan didapatkannya suatu kekuatan hubungan emosional melalui mekanisme tertentu yang dipelopori KAFT. Dengan mengusung tema, the power of togetherness, apresiasi dimaksud dinamakan Anugerah, yang dikelompokkan ke dalam beberapa klasifikasi.

       I.            Anugerah Karya Cipta Teknika Kaft
Kelompok alumni penerima anugerah ini didasari atas penemuannya di bidang ke-teknikan, baik dalam bentuk software maupun hardware. Kriteria untuk ini dapat disusun sesuai dengan kajian akademis dan kajian pengaruhnya di pola pikir almamater.

    II.            Anugerah Karya Cipta Artistika Kaft
Kelompok alumni penerima anugerah ini didasari atas karyanya di bidang seni, boleh dalam aspek ektrakurikuler namun cukup memberi kekuatan dalam penggalangan kebersamaan almamater.

 III.            Anugerah Karya Cipta Akademika Kaft
Kelompok alumni dan dosen penerima anugerah ini didasari atas karyanya di bidang karya tulis, khususnya buku-buku ajar bagi pengembangan ke-teknikan.

IV.            Anugerah Karya Prakarsa Kaft
Kelompok alumni penerima anugerah ini didasari atas kreasi dan aktivitasnya dalam membangun kegiatan kampus atau pasca pembelajaran.

   V.            Anugerah Karya Warga Kaft
Anugerah ini diberikan kepada para masyarakat yang berkarya dalam mendukung dunia ke-teknikan.





LOGO KAFT

Logo Kaft

Logo Kaft, produk renovasi
2013 
Beberapa hari lalu, aku berbincang dengan Wandi dan Wahyu, alumni Fakultas Teknik tentang perbaikan logo Kaft, organisasi alumni Fakultas Teknik. Logo ini didesain oleh Rachmat pada tahun 1988, ketika Mubes I. Panitia lustrum dan Mubes Kaft ke-X, tidak menggunakan logo ini dan banyak ditanya rekan-rekan tentang hal ini. Artinya, logo ini tersimpan selama 25 tahun dan bangkit kembali di usia Fakultas Teknik setengah abad. Secara pribadi, aku senang manakala adik-adik letting mampu menyempurnakan logo produk Rachmat di saat diwisuda dahulu.

NIKMATI KHIANAT

NIKMATI KHIANAT

suatu kali
perasaan nikmat datang lagi
bukan layaknya biasa
yang biasa disebut anugerah

ada lain kabar dari hati
yang biasa cerita tentang ragam nikmat
dalam rongga dada terdalam
sekelebat melintas nyatakan maklum
atas kelezatan sebentuk khianat
dari sosok-sosok penikmat

 kemenangan yang membesarkan
dalam tabir Illahiah
yang agung pemberi makna
bahwa pengusung khianat pembawa nikmat
suatu pesan pendakian berkibar
nyatakan pada alam
juga pada sosok baru yang membidik kaya
katakan, petarung tangguh nikmati pengkhianatan


PEMBUKAAN PKA ENAM

Pembukaan PKA-6, Banda Aceh, 20 September 2013 
Rintih Banda Dalam Geliat
Pembukaan PKA-6, 20 September 2013

Tengarai banda merintih dalam geliatnya
Siratan tangis dalam layannya
Tak kuat menghadang serbuan umat seni budaya
Dari penjuru persada sarat ronta
Ibukota pasrah adanya

Belia menari di hamparan datar
Petinggi duduk berselimut baju adat
Unjuk kasta terbungkus rapi
Dibalut wewarna yakinkan diri
Ribuan pasang mata tertuju
Sumringah para istri sesekali kepada atas
Pertanda beda kelas hari ini

Bahana perkusi buka, awali pesta Jumat pagi itu
Umbul-umbul sibak kibaran angin
Tiada hirau bakaran dari langit
Yang lelehkan peluh melilit leher
Pun enggan cegah telapak mungil melepuh

Tempat sempit itu tumpah ruah
Tanpa peduli batas tampung
Kenangan lahan paksa cipta tanpa kompromi
Di tahun terpaan tsunami dahsyat
Di akhir dua ribu empat silam

Pemangku jabat saling sapa
Dalam hati tanya siapa
senggolan andil sorot mata tajam
Takpun bersapa sesama anak bangsa
Hari itu jarakkan antar sosok dari panggung dan tenda
Aroma kembang berbaur kental
Hampiri ciuman khalayak

Malam di tanah kumandang syariat
Benturan suara ekspresi seni memuncak
Perseteruan daya pikat lepas kendali
Adu kuat semakin niscaya
Hadirkan sorak sorai
Lunglai lesu bagi yang sepi
Tiada satu hampiri

Ramai orang-orang tanpa tuju
Nikmati kerumunan harapan menggebu
Jeritan balita dalam panas malam
Yang datang empat tahun sekali
Yang tumpahkan banyak uang sirnakan arti
Takpun sisa terwarisi
Berlalu waktu dalam nanti

Lahan itu tak kuat lagi


RAPAT PERDANA FORMATUR KAFT

Rapat Perdana Formatur Kaft
 
Formatur KAFT di Harouk Cafe, 21 September 2013
Sore itu, 21 September 2013, tim formatur Kaft produk Mubes, mengadakan rapat lanjutan di Harouk Cafe, Banda Aceh. Rapat itu dilakukan atas dasar amanat MUBES, tentang perlunya sesegera mungkin menetapkan para pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kaft priode 2013-2018. Pertemuan sore itu cukup santai dan penuh keakraban. Saling mempersilahkan dan saling memberi tanggapan yang kami ciptakan bersama membuat suasana hari itu termiliki sesamanya. Ada empat hal pokok yang disimpulkan dari rapat tersebut, yakni :
1.      Pengisian personal dalam struktur organisasi dilengkapi oleh formatur;
2.      Untuk koreksi AD/ART, akan diadakan rapat kerja (raker) setelah adanya catatan tertulis dari para korektor;
3.      Pelantikan pengurus Kaft 2013-2018 direncanakan pada 30 September 2013;

4.      Kegiatan usaha organisasi dibicarakan dalam raker.

KOPI DALAM PUISI

Fikar dan Kopi
 
Razuardi Ibrahim, Fikar W Eda dan Rachmatsyah
Banda Aceh dalam Puisi Kopi, 21 September 2013
Malam itu, Sabtu malam Minggu, 21 September 2013, Fikar W Eda mengundang aku dan beberapa kawan untuk hadir di Tower Coffee, mendengarkan para sastrawan membaca puisi Secangkir Kopi. Banyak para penyair hadir malam itu, level nasional. Tidak pula ketinggalan para politikus dan penyanyi Rafli. Fikar memang penyair handal yang mampu memukau banyak kalangan. Tidak terbantahkan, bahwa Fikar mampu memberi nilai tambah bagi kopi, produk asal dataran tinggi Gayo yang memang mendunia. Seakan ia tiada lelah untuk men”syiar”kan dalam syairnya tentang keberadaan kopi yang memang berperan sebagai penopang ekonomi masyarakat di kampungnya, Aceh Tengah. Aku dan Fikar sudah berkenalan lama, bukan dalam kapasitas seni. Tetapi dalam pertemuan bincang budaya yang ringan saja di Jakarta. Sebelumnya, memang aku pernah mengenal Fikar lewat sosoknya yang sering tampil dalam baca puisi. Sekarang Fikar sudah menjadi aset budaya nasional yang sekaligus membanggakanku.


REKTOR YANG KERABAT

Rektor Yang Kerabat
Razuardi Ibrahim dan Samsu Rizal
Banda Aceh, 20 September 2013

Jelang shalat Jum’at, 20 September 2013, selepas pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-6, aku bertemu dengan Prof Dr Ir Syamsul Rizal, M Eng, Rektor Unsyiah. Dalam terik matahari, aku dan Syamsul yang akrab kami panggil Tudan kala di kampus dulu sempat berpose. Dia berasal dari teknik jurusan mesin, satu letting di bawahku, angkatan 1981. Kelompok mereka juga aktivis kampus dan di masa pasca kampus sekarang banyak yang terbilang sukses. Kala itu ia sempat berseloroh dengan menyapaku Pak Ketua. Aku juga membalas dengan Pak Guru, sebagai sebutan untuknya. Satu hal yang dapat menjadi pelajaran darinya, yakni tidak tertutup peluang seorang ahli permesinan memimpin sebuah universitas.

Rabu, 18 September 2013

KEBENARAN PREMORDIALISME

Kebenaran Premordialisme
 
Razuardi Ibrahim bersama tim karateka
Aceh Tamiang, 15.09.13
Di tahun 2004, aku pernah mendengar ulasan tentang empat kebenaran yang menyertai cara pandang kelompok manusia atau masyarakat. Keempat kebenaran itu, yakni kebenaran hakiki, kebenaran konstitusi, kebenaran tradisi dan kebenaran ideologi. Dalam perjalanan karirku di beberapa tempat dan daerah, aku mendapatkan satu kebenaran lagi, yakni kebenaran premordialisme. Cara pandang dari kebenaran ini dapat dipahami sebagai kebenaran yang lebih mengedepankan pembenaran hubungan emosional semata. Mindset yang membenarkan bahwa “baik-buruk atau pintar-bodoh asal orang kita” ini berkembang sejak otonomi daerah digelindingkan pada era reformasi 1998.  Artinya, aku telah terinformasikan tentang lima kebenaran sebagai catatan dalam mencermati perjalanan budaya anak manusia

Selasa, 17 September 2013

KE SUKA RAHMAT

Razuardi Ibrahim, pemasangan batu bata pada MCK
Desa Suka Rahmat, Tamiang, 17.09.13 

Kunjungan ke Desa Suka Rahmat yang berjarak kurang lebih 30 km dari Kantor Bupati Aceh Tamiang hari ini (17/9/13) cukup menyenangkan. Salah satu desa di Kecamatan Ranto, Aceh Tamiang, itu mengundang aku untuk meresmikan pelaksanaan program Sanimas (sanitasi masyarakat), yakni program kegiatan pembenahan lingkungan berbasis masyarakat. Satu hal yang menyenangkanku terkait dengan kebersediaan Rachmat untuk mendampingiku ke desa yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara tersebut. Setidaknya aku mendapatkan dua rahmat pada hari ini, yakni Desa Suka Rahmat dan Rahmatsyah Nusfi. Masyarakat di tempat itu cukup ramah menyambut kedatangan kami, terindikasi beberapa petinggi desa menunggu dalam waktu lama di bawah tenda dalam cuaca terik. Tidak pula ketinggalan ketan kuning, daging ayam dan durian. Selepas prosesi berpidato dan peusijuk bangunan MCK, kami bersantap bersama masyarakat dalam suasana keakraban total. Aku mengajak beberapa rekan di situ termasuk Adun, seorang sarjana teknik sipil, untuk membuat masterplan desa itu agar dapat dijadikan pilot proyek village planning. 
Razuardi Ibrahim bersama warga
Desa Suka Rahmat
17 September 2013
Menurut informasi dari Datok Penghulu, di desa itu belum terdapat kantor datok, sekolah dan pusat belanja. Aku mengajak mereka menghayal tentang kemungkinan membangun PAUD di tempat itu. Mereka sumringah dalam diskusi pembangunan desa dalam waktu singkat dan penuh harap. "Semuanya tergantung kita," kataku kepada warga desa yang memiliki persawahan tanpa irigasi seluas 80 ha tersebut. 

Minggu, 15 September 2013

JUARA ROAD RACE TAMIANG

Razuardi Ibrahim menyerahkan hadiah kejuaraan
Road Race Tamiang, 15 September 2013
Razuardi Ibrahim bersama para juara Road Race Tamiang
15 September 2013

PEMILIHAN KETUA KAFT MUBES KELIMA

Proses Pemilihan Ketua KAFT 2013-2018

Kandidat Damai di Lustrum Ke-lima KAFT, 07.09.13

Sabtu, 7 September 2013, tatkala aku dan beberapa yang lain ditunjuk oleh peserta sebagai kandidat Ketua Kaft priode 2013-2018, banyak hal yang menarik untuk dicermati. Sejak berkumpul di Harouk Cafe tadi malam, kawan-kawan dari Parbu terlihat cemas berharap terhadap kemungkinan adanya perubahan mindset organisasi KAFT, wadah alumni Fakultas Teknik Unsyiah. Mereka terdiri dari kerabat alumni jurusan mesin di bawah angkatan-ku dan kelompok jurusan sipil yang juga jauh di bawahku.
 
Sidang Presidium, Mubes KAFT 07.09.13
Sejak siang, tatkala aku masih di Jakarta, beberapa kawan senior yang dulunya aktivis kampus seperti Anton Kamal, Munizar, Erick Kethank, Maimun Bewok, Rachmatsyah Nusfi, Wesli dan beberapa yang lain menelepon untuk menanyakan kehadiranku pada MUBES KAFT KE-V, di esok hari. Lewat SMS aku mengabarkan bahwa aku akan merapat ke Harouk Cafe seraya memohon agar Anton Kamal dapat menjemputku di Airport Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Sore itu juga aku sudah ditunggu Nono, supir Antor. Setiba aku di Harouk Cafe, jelang Maghrib hari itu, terlihat Dek Is, duduk berdua sesama alumni teknik mesin sedang menanti. Selepas Maghrib hingga tengah malam, kawan-kawan dari berbagai jurusan dan penjuru datang bergabung untuk berseloroh mengenang masa lalu. Menurut Juned, alumni teknik sipil angkatan 2006, jumlah mereka yang datang bergantian tidak kurang dari seratus orang. Anton Kamal, alumni teknik sipil 1982, terlihat kasak kusuk bersama Maimun Bewok untuk mencalonkanku besok. Aku memberi alasan untuk menolak, bahwa sebagaimana komitmen Parbu (Parte Buruh) untuk mencari sosok junior, alumni 1990-an hingga 2000-an.  Di sela-sela itu, terlihat dua alumni muda yang kerap melobi agar dilakukannya voting dalam pemilihan esok hari, namun kurang terpedulikan oleh aktivis Parbu. Di sela-sela canda dan tawa malam itu, beberapa alumni teknik mesin berbisik canda, bahwa mereka pulang dari jauh ke Banda Aceh hanya sekedar menjawab facebook meeting.  

Keesokan harinya, tatkala Mubes berhasil menjaring beberapa sosok bakal calon, termasuk aku salah satunya, kawan-kawan dari Parbu memenuhi ruangan sidang Balee Keurukon Fakultas Teknik. Sebelumnya aku memimpin sidang, namun setelah namaku muncul sidang kuserahkan kepada Suraiya Kamaruzzaman, alumni teknik kimia angkatan 2006. Setelah Suraiya meneliti kandidat melalui berbagai komentar para peserta, tinggallah lima orang kandidat untuk divoting dalam pemilihan itu, yakni Husen Ismayanda (teknik kimia 1977), Jufrizal (teknik mesin 1978), Razuardi Ibrahim (aku dari teknik sipil 1980), Mohammad Tanwier (teknik sipil 1987) dan Teuku Indra (teknik arsitektur 1998). Husen Ismayanda waktu itu membuat penggalangan agar tiada voting dalam pemilihan ketua umum KAFT. Setelah sidang dimulai usai rehat Ishoma, Suraiya kembali memimpin sidang. Di saat itu pula Husen menunjuk tangan agar diberi kesempatan kepada kami berlima yang ditunjuk sebagai kandidat, mengadakan pertemuan kecil. Terlihat adanya komentar kecil dari beberapa peserta junior dan senior atas usulan itu.
 
Suasana Ruangan Sidang KAFT, 07.09.13
 
Dalam rapat kecil itu, Husen selaku alumni yang senior membuka bicara bahwa tidak ada voting dalam pemilihan kali ini. Lantas aku menyatakan setuju seraya menunjuk salah satu dari kami untuk menjadi ketua. Pertama aku arahkan pertanyaan itu kepada Husen kemudian Jufrizal, mengingat mereka merupakan para seniorku. Keduanya menolak, dan menunjuk aku sebagai ketua sesuai alasan Jufrizal bahwa komunitas sipil lebih banyak dari aspek kuantitas. Aku menerima penunjukan itu, karena sejak awal aktivis Parbu telah mengabarkan untuk tidak melakukan voting agar tidak terjadi lagi perpecahan di tubuh KAFT. Suasana damai dan saling mengakui cukup kuat untuk mendukung kebersamaan.



MEMBANGKITKAN TAMIANG LEWAT MUSIK

Razuardi Ibrahim, Jol Melodi dan Hendra, Karang Baru, 15.09.13 

Minggu, 15 September 2013, aku baru saja melepaskan balapan di Komplek Kantor Bupati Aceh Tamiang. Sekira jelang siang, Mul datang memberitakan Jol Melodi datang ke rumah sambil menjinjing gitar. Aku bergegas kembali ke rumah yang tidak jauh dari lokasi acara balapan tersebut. Jol Melodi memang pemetik gitar yang lumayan handal, setidak-tidaknya dia mampu mengiring berbagai jenis lagu, tanpa grogi dan memuaskan. Setiba di rumah Hendra dan Jol sudah berpesan pada Mul agar merapikan gudang tempat kami rehat sambil bernyanyi. Meskipun aku tidak menguasai permainan gitar, namun Jol mampu mengimbangi iringanku yang terbilang jelek. Ada suatu pesan dalam duduk rehat hari ini, yakni rencana membangkitkan Tamiang lewat live music, yang melibatkan seluruh musisi muda berbakat.

Senin, 09 September 2013

UCAPAN SELAMAT DARI MESIN


Aku terharu hari ini setelah beberapa kawan dari Bireuen meneleponku, mengatakan berita
ucapan selamat atas terpilihnya aku sebagai Ketua Kaft 2013. Pagi ini aku terlambat membaca koran sehingga tidak tahu tentang ucapan selamat tersebut. Ucapan selamat itu dibuat oleh alumni angkatan 1989, jurusan mesin. Memang beberapa hari terakhir jelang mubes Kaft, beberapa tokoh mahasiswa teknik mesin meneleponku tentang beberapa hal, khususnya membangun masa depan Kaft dengan kebersamaan. 


PIAGAM FAKULTAS TEKNIK


Pada Minggu, 8 September 2013, Fakultas Teknik Unsyiah mengadakan pesta seni kampus, Leha-leha. Saat itu Dr Ir Marwan, M Eng, Dekan Fakultas Teknik, menyerahkan piagam penghargaan terhadap hasil karyaku bersama Wesli, dua buah lagu yang kami gubah 25 tahun silam, 1988. Lagu itu "Mars Fakultas Teknik" dan "Hymne Fakultas Teknik". Tentu aku bahagia pada minggu pagi itu, layaknya orang-orang diberi penghargaan. Tidakpun aku butuhkan penghargaan berupa barang-barang berharga lain, karena kegembiraan ini lebih dari segalanya. Pasalnya, penghargaan ini dapat menambah KUM-ku untuk mendukung akreditasi fakultas swasta tempat pengabdianku selama ini. Namun, aku menghitung generasi lulusan yang diiringi nyanyian ini.

Jumat, 06 September 2013

ASET DAERAH

Penyusunan Dokumen Aset Daerah 


Aset daerah merupakan kekayaan daerah yang pada hakikatnya terdiri dari aset bergerak dan tidak begerak. Sebagai contoh aset bergerak, yakni kendaraan dinas, dokumen-dokumen dan lain sebagainya. Sedangkan aset tak bergerak atau tetap yakni lahan, bangunan, dan lain sebagainya. Dalam aspek yang lain, aset pemerintah ini dapat berperan sebagai jaminan pembangunan di daerah.

Penyusunan dokumen aset bertujuan untuk melakukan pengamanan aset dari aspek administrasi daerah. Sementara, pengamanan aset bertujuan untuk menjaga aset daerah tidak berpindah tangan secara ilegal serta memudahkan pihak pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan lebih lanjut. Pengelolaan aset bertujuan agar aset daerah dapat memberi  manfaat, khususnya dari segi pendapatan daerah. Sebagai contoh, penyewaan toko dan pasar milik daerah. Pengamanan aset mutlak dilakukan dengan melengkapi aset dimaksud dengan dokumen legal. Di samping itu, aset daerah merupakan kekayaan yang dapat berperan sebagai jaminan pembangunan daerah. 

Masalah yang umum terjadi terhadap aset pemerintah, yakni belum lengkapnya dokumen,  bahkan tidak ada sama sekali. Tidak jarang pula, aset daerah tersebut hilang akibat berbagai alasan tertentu. Artinya, posisi aset daerah relatif lemah dalam aspek pengamanannya. Oleh karenanya, diperlukan upaya pengamanan aset daerah melalui pendataan dan penglegalisasiannya dalam bentuk dokumen dilengkapi dengan identitas fisik.

Sesuai dengan output yang akan dihasilkan, teknik pelaksanaan tidak-lah memerlukan waktu yang relatif lama. Kecepatan pelaksanaan sangat tergantung kepada keterampilan tim kerja lapangan dan tim legalisasi aset lapangan Datok Penghulu dan Camat tempatan.

Tim pelaksana pembuatan dokumen aset ini melibatkan beberapa unsur yang terkait dengan pembuatan sebuah dokumen aset per-masing-masing. Untuk tujuan ini tentunya tim yang dibentuk terdiri dari berbagai tingkatan, mulai pengambil kebijakan daerah hingga ke pekerja di lapangan.

Produk kegiatan dari pebuatan dokumen aset ini adalah naskah aset yang berisikan data aset, gambar atau sketsa yang dilegalisir pihak berwenang, foto aset dan catatan tentang aset dimaksud.