Rabu, 29 Mei 2013

PANGDAM IM DI KORAMIL KEJURUAN MUDA


Pangdam dan Razuardi Ibrahim Salam Komando
di Makoramil Kejuruan Muda Tamiang, 29 Mei 2013

Keberangkatan hari ini, Selasa, 28 Mei 2013 menuju Tamiang kusempatkan mampir di Lhokseumawe, minum kopi. Tetapi ada keperluan lain aku di kota itu, yakni menemui Danrem 011/LW yang dikabarkan Muzakir akan singgah di sebuah Cafe untuk rehat. Aku berbincang dengan beberapa kawan sambil menanti datangnya Danrem. Tidak lama dari waktu itu, sosok yang kutunggu datang bersama beberapa pengawal. Kami bercerita ringan, sambil kutanyakan tentang jadwal peletakan batu pertama Pembangunan Makodim Aceh Tamiang yang sedianya akan dilakukan pada Kamis, 30 Mei 2013. "Tunggu bupati berada di tempat," kata Pak Danrem. Sekira pukul 11.00 WIB aku dan Hendra melanjutkan perjalanan ke Tamiang. 
Bersama Pangdam di Koramil Kerjuruan Muda Tamiang
29 Mei 2013
Keesokan harinya, aku berkantor seperti biasa. Namun sekira pukul 10.00 WIB Kasdim meneleponku, mengabarkan bahwa Panglima Kodam (Pangdam) IM akan melintas dan singgah di lokasi peletakan batu pertama untuk melihat persiapan yang telah dilakukan. Diperkirakan Pangdam IM akan singgah di Tamiang pada waktu Ashar. Tetapi, karena di beberapa tempat singgahan lain di Lhokseumawe menyita waktu relatif lama, Pangdam baru tiba di Koramil Kejuruan Muda Tamiang pada pukul 22.00 WIB. Banyak anggota TNI yang menunggu kedatangan beliau dibawah tenda komando yang disiapkan. 
Bersama danrem 011/LW di Lhokseumawe, 28 Mei 2013 
Tatkala rombongan Pangdam tiba, kami berbaris di pintu masuk, siaga menyambut. Dalam rombongan beberapa petinggi Kodam IM mengenalku seperti Kolonel Agus Mirza dan Kolonel Dedi. Mereka langsung menyela dan menyampaikan kepada Pangdam,"ini yang gambar dan buat Makodim di Bireuen, Panglima," kata mereka. Lantas Panglima menyapaku ramah sambil berjabat tangan erat. Aku merasa kawan-kawan dari jajaran TNI memberi apresiasi besar kepadaku yang sudah tentu membesarkan hatiku. Menjelang pulang, Pangdam berpesan kepada Kasdim agar segera memproses surat tanah lokasi Makodim bersamaku. "Jangan lama-lama dan kirim salam kepada Bupati Hamdan," kata Pangdam sambil bangkit dari sofa.  

Selasa, 28 Mei 2013

PUISI CITA

segitiga cita

ada ikatan rasa di ketiganya
yang terbungkus tabu
yang mesti bisu
yang di jalan waktu

ada ikatan cita di ketiganya
yang tersurat derap
yang ungkap ceria
dalam panas siang
berhias lauk pedas


KATA LINTAS

"tiada makna tanya dari mana aku datang, selain cermati hendak kemana aku tuju" jalan lhokseumawe-tamiang 280513

Jumat, 24 Mei 2013

PUISI MALAM


Pujangga otodidak biasa menulis apa adanya sejak dulu. Tidak saja di nusantara, di negeri jiranpun berlaku sama meskupun dalam dialek berbeda.

Puisi Malam Putri Tunggal Sari

Suatu tengah malam di kampong Melayu bertepatan bulan Rajab. Putri Tunggal Sari Ratna Mutu Manikam menghujat Datok Merindu Rungga Aruma dari jauh. Marahnye seketike liwat angkase kerana  terjage dari tidor malam itu juge. “Hambe membenci Datok kerana taklah tertidor lagi membayangmu,” ujarnya dari jauh. Datok terperanjat mendapat khabar itu seraye membalas bahasa dari angin dengan berucap,” ade ape malam belum tidor juge”. Jelite itu berteriak keras menembus angkase dan katanye :

“benci terus mengingatmu
dalam peluh
sebabku terjage
merunut pademu
sudah kubuang jaoh rase itu
kubinasekan pula kasih merindu
beberape waktu gantikan sosokmu”

Dikutip pada 20 Mei 2013 ; pukul 22;50;47
HUT Harkitnas 

Rabu, 22 Mei 2013

HARI PERTAMA BERTUGAS

Razuardi Ibrahim pada hari pertama bertugas di Sekretariat Kabupaten
Aceh Tamiang, 14 Mei 2013

DIALOG TAK DUGA


Penggalan Hikayat Melayu

Suatu hari di kota pinggir kampung Melayu. Lelaki paruh baya bergumam pagi sahuti suasana hati polos. Ia laksana pujangga tanpa mahakarya tapi berupaya berteriak panjang di udara dan tersahuti pula dari seberang. Sayup suara Putri Tunggal Sari Beruntai Ratna menggugah. Orang-orang banyak memperdebatkan tentang wajah Putri Tunggal Sari tatkala memegang tampuk kepemimpinan negeri warisan. Mereka dialog singkat dalam bayang,

dialog tak duga

sungkan juga
hampiri gemilang terawang
yang tersenyum memanggil
terawang lain gusar manja
yang kerap mendobrak suasana hati

karena hasrat senantiasa muncul
terawang ingin mengulang
padahal tak sedia adanya
tatkala harap membuncah dan ingin itu menggelitik
memang kita sulit menghindari

menyenangkan kata-kata itu
sama merindu

sulit menepis kerinduan yang senantiasa menyapa
pada buku, baju, hingga bantal lucu dari sosok sempurna
yang pernah menghiasi hari-hariku
andai bisa tergantikan.......
ya, kata-kata menyenangkan
dan menenangkan semata

orang desa berdebat
tentang inilah sosok
Putri Tunggal Sari
tatkala tua kelak. Namun
pujangga paruh baya
berkeras tidak

Senin, 20 Mei 2013

PUISI BANTAH DOSEN



puisi bantah dosen

judulnya saja sudah mengganggu
wakili isi menyudutkanku
memang urusanku sampai selesai lembaran akhir itu
kelar sudah bahasan dan temu
terserah basa basimu
bosan juga tanggapi
sikap butuh sesaatmu
baiknya pupus interaksi buang energi
bantahkan masa yang selayaknya pergi
songsong masa transisi

200513