Razuardi, 1983 |
MEMBUAT JUDUL KARYA ILMIAH (SKRIPSI)
Bagian 1
Sekilas Definisi Karya Tulis
Ilmiah
1.1 Definisi
Tulisan ilmiah merupakan suatu produk karya tulis yang
bertujuan mengungkap kondisi
permasalahan, yang diperkuat data dengan sumber yang jelas, metodologi
yang diperkuat literatur, sehingga dapat disimpulkan untuk pengungkapan hubungan
kausalitas antara data dengan permasalahan yang ditulis.
Jasin, M, 1992, mengemukakan bahwa pengetahuan masuk
kategori ilmu pengetahuan, bila kriteria berikut terpenuhi, yakni teratur,
sistematis, berobjek, bermetoda, dan berlaku secara universal. Selanjutnya,
beliau mengatakan, pemecahan segala masalah yang tidak dapat diterapkan metode
ilmiah, tidaklah ilmiah.
1.2 Tujuan Penulisan Karya
Ilmiah
Menurut Suryabrata, 1995, pendekatan ilmiah diperoleh
melalui penelitian ilmiah dan dibangun atas teori tertentu. Teori itu
berkembang melalui penelitian ilmiah, yaitu penelitian yang sistematik dan
terkontrol berdasar atas dasar empiris. Selanjutnya menurut Suryabrata, laporan
ilmiah hasil penelitian memenuhi syarat keterbukaan ilmu pengetahuan sehingga
ilmuwan lain dapat memahami, menilai, bahkan menguji kembali hasil penelitian itu.
Penulisan karya ilmiah bertujuan untuk menjaga
kelangsungan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu agar perjalanan ilmu
pengetahuan tidak berhenti sepanjang masa. Para penulis karya ilmiah harus
memahami teknik penulisan ilmiah, pengelolaan data, metodelogi, referensi
kepustakaan, pemberian judul, tata bahasa, sehingga mudah dipahami berbagai
pihak yang membacanya. Contoh karya ilmiah yang digunakan hingga saat ini,
seperti penemuan masa lalu oleh ilmiawan di abad terdahulu. Di antaranya,
Newton, Boyle, Galileo, dan sebagainya.
1.3 Jenis Tulisan Ilmiah
Beberapa jenis tulisan ilmiah yang beredar di Indonesia
dan telah memenuhi standar penulisan ilmiah baik di dalam, maupun di luar
negeri yakni :
·
Buku hasil temuan
·
Jurnal
·
Paper atau makalah atau kertas kerja
·
Laporan penelitian laboratorium, lapangan, dan lain-lain
·
Skripsi atau tugas akhir bagi pendidikan strata 1(S1)
·
Tesis atau tugas akhir bagi pendidikan strata 2 (S2)
·
Disertasi atau tugas akhir bagi pendidikan strata 3 (S3)
·
Dan lain-lain
1.4 Unsur Pokok Dalam Penulisan Ilmiah
Tulisan
ilmiah merupakan karya yang mampu dibuktikan kebenarannya melalui alasan-alasan
tertentu. Karya tulis ini ada yang berbasis sains dan teknologi, juga ada yang
berbasis sosial. Namun demikian, dalam penulisan ilmiah beberapa unsur pokok penting yang tidak dapat
diabaikan yaitu :
1. Informasi masalah, ditentukan oleh penulis berdasarkan pemilihan masalah
yang dirasakan perlu untuk diungkap dalam rencana penulisan.
2. Data yang valid produk peneltian, primer atau skunder, diperoleh dari lapangan atau informasi sesuai dengan metode penelitian
yang didasari ketentuan penelitian ilmiah.
3. Pendapat atau teori terdahulu berdasarkan literatur, diperoleh dari
kepustakaan sesuai dengan hipotesa penulis untuk memperkuat misi penulisan.
4. Metodologi pemecahan masalah, diperoleh dari kepustakaan namun disesuaikan
dengan hipotesa dan masalah yang akan dipecahkan dalam penulisan.
5. Kesimpulan
yang didasari ulasan, analisis, bahasan.
1.5 Sistematika (Outline) Penulisan Ilmiah
Dalam penyusunan laporan atau karya tulis ilmiah,
Suryabrata, 1995, mengatakan bahwa banyak tatatulis penulisan ilmiah yang telah
diusulkan orang atau profesi, yang masing-masing dapat dianggap merupakan suatu
sistem yang mempunyai pertimbangan-pertimbangan dan alasan tertentu. Sistem
mana yang digunakan tidak merupakan soal, yang penting sekali ialah suatu
sistem dipilih hendaknya diikuti secara baik, sehingga terdapat konsistensi
dalam laporan itu.
Oleh karena kecenderungan tulisan ilmiah lebih
mengutamakan hubungan sebab akibat maka kesepakatan sebagian para ilmiawan
mengatur tatacara penulisan dengan mengharuskan adanya unsur-unsur yang
dijadikan bahan tulisan. Sekurang-kurangnya, penulisan ilmiah dikelompokkan ke
dalam lima bahagian yang terdiri dari :
A Outline
untuk kelompok penelitian, bagian
pokok terdiri dari lima bab yaitu:
§ Bab I Pendahuluan;
§ Bab II Tinjauan
Kepustakaan;
§ Bab III Metode
Penelitian;
§ Bab IV Hasil
dan Pembahasan: dan
§ Bab V Kesimpulan
dan Saran.
B Outline
untuk kelompok perencanaan, bagian
pokok terdiri dari lima bab yaitu:
§ Bab
I Pendahuluan;
§ Bab II Tinjauan
Kepustakaan;
§ Bab III Metode
Perencanaan;
§ Bab IV Hasil
Perhitungan dan Pembahasan; dan
§ Bab V Kesimpulan
dan Saran.
C Outline
untuk kelompok studi literatur,
bagian pokok terdiri dari lima bab yaitu:
§ Bab
I Pendahuluan;
§ Bab
II Telaah Kepustakaan;
§ Bab
III Metode
Studi;
§ Bab
IV Pembahasan;
dan
§ Bab
V Kesimpulan dan saran.
1.6 Penggunaan Bahasa Indonesia
Tulisan ilmiah menggunakan Bahasa Indonesa fasif, yang
bertujuan untuk mengedepankan objektivitas dari tulisan itu sendiri. Penggunaan
bahasa yang dilakukan haruslah dengan Bahasa Indonesia sesuai standar
tatabahasa yang digunakan dalam dunia akademis.
Bagian 2
Outline Skripsi/Tugas Akhir (TGA)
Skripsi
atau ada juga lembaga pendidikan tertentu menamakan dengan tugas akhir (TGA),
yaitu suatu karya tulis yang diwajibkan kepada mahasiswa yang telah
menyelesaikan sejumlah pelajaran pada sistem pembelajaran pasca Sekolah
Menengah Atas (SLA).
Skripsi
disusun atas tiga bagian yaitu pembukaan, pokok, dan penutup. Outline laporan
yang menjadi penekanan syarat akademik di sini adalah penulisan bagian pokok,
sedangkan bagian pembukaan dan penutup dibahas lebih lanjut pada Bab IV.
Penulisan bagian pokok dibedakan menurut bentuk penelitian, perencanaan, dan
bentuk studi literatur. Jumlah halaman penulisan skripsi bagian pokok ini
dibatasi antara 20 – 40 lembar.
2.1 Ringkasan/Abstrak
Bagian ringkasan yang ditempatkan di
awal penulisan sebelum daftar isi harus memuat penjelasan secara ringkas
mengenai latar belakang, masalah, metode penelitian, hasil-hasil utama,
kesimpulan dan saran. Abstrak harus ditulis dengan padat dan singkat, dalam
satu alinea, sebanyak-banyaknya antara 250-300 kata, tidak melebihi satu halaman,
dan diketik berjarak satu spasi.
2.2 Bentuk
Penelitian
Penelitian
merupakan kegiatan penelusuran data yang akan ditulis menjadi suatu bentuk
karya ilmiah. Out put suatu penelitian adalah data. Sementara data dalam
penelitian dapat digolongkan ke dalam data primer dan skunder. Data primer
yaitu data yang diuji langsung oleh peneliti, sedangkan data primer merupakan
data yang diperoleh setelah diolah melalui metode tertentu. Oleh karenanya,
pelaksanaan penelitian distandarkan dengan metode tertentu, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dan bila ada pihak tertentu berkenan
melakukan penelitian ulang akan didapat hasil yang sama atau mendekati.
Outline
bagian pokok terdiri dari lima bab yaitu:
§ Bab I Pendahuluan;
§ Bab II Tinjauan
Kepustakaan;
§ Bab III Metode
Penelitian;
§ Bab IV Hasil
dan Pembahasan: dan
§ Bab V Kesimpulan
dan Saran.
Isi
masing-masing bab diuraikan secara rinci sebagai berikut ini.
a. Bab
I Pendahuluan
Isi bab pendahuluan adalah memberikan gambaran umum
kepada pembaca agar mengerti dan mampu menilai hasil tulisan tanpa harus
membaca semua tulisan lainnya dalam buku tersebut. Pendahuluan ditulis tanpa heading (pasal) dan jumlah halaman
penulisan Bab I ini antara 2-3 lembar.
Isi pokok dari bab ini minimal terdiri dari beberapa
alinea yang antara lain seperti tersebut di bawah ini.
1. Alinea
yang menjelaskan latar belakang tentang pemilihan masalah yang diteliti. Alinea
ini menjawab pertanyaan mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan.
2. Alinea
yang menjelaskan tentang tujuan dan ruang lingkup penelitian. Alinea ini
menjawab pertanyaan apa yang ingin dicapai dengan melakukan penelitian dan
sampai sejauh mana hasil penelitian yang ingin dicapai.
3. Alinea
yang menjelaskan tentang hipotesis penelitian, apabila penelitian tersebut
memiliki hipotesis. Alinea ini berisikan dugaan kebenaran sementara yang
akan dihasilkan oleh penelitian dan dugaan kebenaran sementara ini yang akan
dibuktikan oleh penelitian tersebut.
4. Alinea
yang menjelaskan tentang metodologi penelitian secara ringkas dan umum. Alinea
ini berisikan teori, rumus, data, metode, model, alat, lokasi, waktu dan
hal-hal lain yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan penelitian.
5. Alinea
yang menjelaskan tentang hasil, kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh
penelitian. Alinea ini berisikan hasil, kesimpulan dan saran yang utama atau
yang ingin ditonjolkan atau yang dapat memberi gambaran implikasi atau manfaat
penelitian.
Pada
proposal penelitian, alinea yang menjelaskan tentang hasil ini berisikan
kalimat-kalimat tentang hasil yang diharapkan dari penelitian tersebut.
b. Bab
II Tinjauan Kepustakaan
Tinjauan
kepustakaan bertujuan memberikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti. Jumlah halaman penulisan Bab II antara 3-12 lembar.
Isi-isi
pokok dari bab ini antara lain seperti tersebut di bawah ini.
1. Kerangka
teori yang digunakan meliputi anggapan-anggapan dasar, rumus-rumus, dan
cara-cara perhitungan yang akan menunjang pengolahan data dan diskusi.
2. Hasil-hasil
penelitian terhadap masalah serupa yang telah diteliti.
3. Teori-teori
yang dipakai atau dipetik dari literatur-literatur lain yang bersifat kritis
harus mempunyai kaitan erat dengan permasalahan yang ditinjau dan akan terpakai
untuk pengolahan data dan pembahasan dalam Bab IV.
Pelaksanaan penulisan bab ini adalah
sebagai berikut :
1. Tinjauan
kepustakaan ditulis dengan pasal/paragraf yang dapat memperjelas pembahasannya.
Tiap paragraf
harus ada rujukannya dan harus ditulis menurut cara yang terdapat pada buku
panduan penulisan skripsi ini. Uraiannya harus sejalan dengan topik
skripsi/TGA. Uraian ini tidak boleh sama antara satu mahasiswa dengan mahasiswa
yang lain meskipun untuk topik/tema TGA yang sama.
2. Jenis
kepustakaan yang dipakai di antaranya jurnal, majalah, prosiding, kumpulan
hasil penelitian lainnya, disertasi, thesis, dan skripsi serta buku-buku teks.
Sangat dianjurkan untuk mereview tulisan TGA mahasiswa sebelumnya dengan
topik/tema yang bedekatan/berkaitan.
c. Bab
III Metode Penelitian
Metode
penelitian berisikan tata cara pelaksanaan kerja sesuai dengan ketentuan umum
atau standar dan pelaksanaan khusus yang dilaksanakan oleh mahasiswa sendiri.
Jumlah halaman penulisan Bab III antara 3-12 lembar.
Isi-isi
pokok bab ini adalah sebagai berikut ini.
1. Sumber
data;
2. Material/bahan
yang digunakan;
3. Situasi
dan lokasi objek/material;
4. Jadwal
penelitian;
5. Prosedur
penelitian;
6. Rancangan
yang digunakan;
7. Alat-alat
yang dipakai dalam penelitian; dan
8. Cara
pengolahan data atau analisis data untuk mendapatkan hasil penelitian
d. Bab
IV Hasil dan Pembahasan
Tujuan
bab ini adalah mengungkapkan hasil penelitian dan menghubungkannya dengan isi
Bab II dan Bab III sehingga diperoleh suatu pembahasan. Jumlah halaman
penulisan bab IV antara 10-25 lembar.
Isi-isi pokok antara
lain mencakup beberapa hal berikut ini :
1. Hasil-hasil
penelitian yang disajikan dalam bentuk uraian (narasi) yang dilengkapi dengan
table atau gambar/grafik.
2. Hasil-hasil
atau pembahasan harus dinyatakan dalam satuan-satuan terukur yang mudah
dimengerti.
3. Sajian
hasil dan data menurut urutan yang logis.
4. Pada
bagian pembahasan diungkapkan prinsip hubungan antara variable-variable dengan
hasil yang diperoleh dan generalisasi/kecenderungan yang ditunjuk oleh hasil
perhitungan, penafsiran hasil, dan fakta-fakta kepustakaan.
5. Tulisan
ini harus memperlihatkan pengecualian-pengecualian atau ketimpangan yang ada.
6. Tulisan
ini juga memperlihatkan persamaan dan perbedaan dengan pekerjaan serupa
lainnya.
7. Isinya
memperlihatkan implikasi tioritis dan praktis.
8. Kaitan
hasil temuan-temuan dengan kenyataan yang ada dalam dunia konstruksi secara
nyata baik dari segi teknik maupun manajemennya.
9. Pada
bagian akhir bab ini, perlu disimpulkan hasil pembahasan dan diskusi.
10. Kesimpulan
yang ditarik harus secara hati-hati dan sederhana. Jangan
menarik kesimpulan umum dari data yang sangat terbatas.
11. Bila
perlu menguji hipotesis maka hasil penelitian dapat juga dikaitkan dengan
perhitungan statistik.
12. Hasil-hasil
penelitian yang kemungkinan akan sejalan atau berbeda atau bahkan bertentangan
dengan temuan atau pendapat orang lain dibahas/didiskusikan.
13. Untuk
memperjelas dan memudahkan pembahasan maka gambar-gambar/grafik yang merupakan
kesimpulan atau rangkuman perlu ditampilkan langsung dalam bagian hasil
penelitian, jangan ditempatkan di lampiran.
14. Setiap
tabel dan gambar harus diberi nomor dan nama yang jelas sesuai dengan ketentuan
yang ada pada buku panduan penulisan skripsi ini.
15. Semua
gambar/grafik dan tabel yang ditampilkan
perlu diberi ulasan atau penjelasan dalam isi buku skripsi/TGA.
16. Hasil
dan pembahasan boleh tidak dipisahkan dalam pasal/sub-bab yang berbeda atau
dengan kata lain pembahasan boleh juga ditulis dalam pasal/sub-bab yang
menjelaskan hasil.
e. Bab
V Kesimpulan dan Saran
Bab
kesimpulan dan saran ini berisikan antara lain beberapa hal seperti uraian
berikut ini.
1. Kesimpulan
ditarik penulis dari hasil pengujian/penelitian yang telah didiskusikan pada
Bab IV, khususnya bagian pembahasan hasil. Hal yang masuk dalam pembahasan
tidak tepat ditampilkan dalam bab kesimpulan. Jumlah halaman penulisan Bab V
antara 1-3 lembar.
2. Kesimpulan
adalah bagian yang sebelumnya telah dibahas/didiskusikan berdasarkan hasil
penelitian.
3. Ungkapan
dalam bagian kesimpulan berbentuk kalimat biasa dan tidak merujuk langsung pada
nomor pasal, persamaan, atau gambar.
4. Pada
bagian saran perlu ditulis keinginan penulis untuk menyempurnakan penelitian
yang dilakukan atau ingin dilanjutkan oleh peneliti lain.
5. Saran
boleh tidak ditulis bila tidak mampu dibuat.
2.3 Bentuk Perencanaan
Penulisan
ilmiah yang berorientasi kepada perencanaan tentu memerlukan data-data
pendukung untuk direncanakan. Instrumen penting dari perencanaan ini adalah
metode perencanaan yang pernah dilakukan oleh para perencana terdahulu dan
dapat dibuktikan secara ilmiah.
Outline bagian pokok terdiri dari
lima bab yaitu:
§ Bab
I Pendahuluan;
§ Bab II Tinjauan
Kepustakaan;
§ Bab III Metode
Perencanaan;
§ Bab IV Hasil
Perhitungan dan Pembahasan; dan
§ Bab V Kesimpulan
dan Saran.
Tata cara dan isi penulisan Bab I, Bab II, Bab V dapat dirujuk
pada bentuk penelitian dengan penyesuaian-penyesuaian seperlunya untuk bentuk
perencanaan. Isi-isi pokok Bab III dan Bab IV menurut uraian berikut ini.
a. Bab
III Metode Perencanaan
Dalam bab ini diungkapkan prosedur pemecahan masalah yang
menjadi tinjauan, sumber data, situasi dan lokasi objek, material atau bahan
yang menjadi perencanaan. Di samping itu, perlu dijelaskan cara pengumpulan
data, teori dan rumus, metode perhitungan, model-model atau langkah-langkah
untuk analisis data.
b. Bab
IV Hasil Perhitungan dan Pembahasan
Bab ini berisikan hasil-hasil perhitungan yang telah
disajikan dalam bentuk tabel ataupun gambar/grafik yang disertai dengan
ulasan/penjelasan. Hasil-hasil perhitungan harus dinyatakan dalam satuan-satuan
yang terukur dan mudah dimengerti.
Dalam bagian pembahasan dikemukaan prinsip hubungan dan
kecendrungan-kecendrungan yang ditunjuk oleh hasil perhitungan dengan sumber
kepustakaan yang pernah ada. Dikemukakan implikasi teoritis ataupun praktis
dari hasil pembahasan. Untuk tiap bagian yang dibahas, pada bagian akhirnya
perlu diikhtisarkan secara jelas pendapat penulis.
2.4 Bentuk
Studi Literatur
Studi
literatur merupakan upaya penulisan karya tulis melalui pengumpulan pendapat
atau hasil penemuan para peneliti terdahulu untuk dibandingkan atau ditelaah.
Penulisan karya ilmiah serupa ini lebih menekankan kepada metode studi yang
diterapkan sehingga pemilihan literatur terdahulu yang menjadi objek dalam
penulisan terpilih, telah terproses dalam sistem
pengujian kebenaran.
Outline
bagian pokok terdiri dari 5 bab yaitu:
§ Bab
I Pendahuluan;
§ Bab
II Telaah Kepustakaan;
§ Bab
III Metode
Studi;
§ Bab
IV Pembahasan;
dan
§ Bab
V Kesimpulan dan saran.
Isi-isi pokok diuraikan berikut ini, sedangkan tujuan dan
pelaksanaan penulisan tiap bab sama dengan uraian/ketentuan yang tercantum pada
bentuk penelitian.
a. Bab
I Pendahuluan
Bab ini berisikan landasan pemikiran atau latar belakang
pemilihan masalah, batasan/pokok masalah, tujuan dan manfaat peninjauan serta
metodologi pembahasan masalah.
b. Bab
II Telaah Kepustakaan
Bab ini mereview berbagai teori dan langkah-langkah
kemajuan ilmu menyangkut masalah yang ditinjau yang telah dikemukakan oleh para
ahli dalam berbagai literatur.
c. Bab
III Metode Studi
Dalam bab ini dikemukakan prosedur pemecahan masalah yang
menjadi tinjauan, rincian cara-cara pengumpulan data atau fakta dan metode
hasilnya.
d. Bab
IV Pembahasan
Bab ini berisikan tinjauan kritis masalah atau teori yang menjadi
pokok dalam membahas masalah yang dikaitkan dengan perkembangan masalah yang ditinjau.
Dalam bab ini terlihat jalan pemikiran dan kecermatan penulis dalam membenarkan
atau mendukung bahkan membantah pendapat orang lain berdasarkan data-data
sekunder atau informasi lainnya dari berbagai sumber kepustakaan.
e. Bab
V Kesimpulan dan Saran
Di sini disimpulkan pendapat penulis berdasarkan hasil
bahasan yang diungkapkan dalam Bab IV yang dikemukan juga saran-saran penulis.
Bagian 3
Pembuatan Judul
Karya Ilmiah
07 Juni
2011- hermes
Semua berita dapat
diangkat menjadi tulisan ilmiah, sejauh memenuhi persyaratan yang diatur dalam
melakukan narasi ilmiah. Tulisan ilmiah terikat dengan data, fakta, dan
terpenting mampu mengungkap metodologi yang telah diakui secara ilmiah melalui
literatur para penulis terdahulu. Namun kadangkala orang awam sering terjebak
dengan kesulitan dalam memberi judul terhadap masalah yang diketahuinya.
Menurut Ismail, 1995, judul
dari suatu tulisan ilmiah perlu jelas sehingga dengan melihat sepintas pada
judul, pembaca hendaknya telah dapat memastikan apakah itu termasuk atau tidak
dalam disiplin keilmuannya. Di samping itu beliau juga menerangkan, bahwa judul
tulisan ilmiah terdiri dari sejumlah kata dan tidak perlu judul itu berbentuk
sebuah kalimat.
Banyak pendapat dan
metoda para pakar untuk menulis judul suatu karya ilmiah. Ada yang hanya
menulis satu kata saja, tulisan tertentu dapat digolongkan ke dalam kategori
ilmiah. Biasanya karya ilmiah dengan judul satu kata tersebut mencakup ulasan
menyeluruh dari objek yang ditulis. Buku dengan judul seperti ini lebih mudah
ditebak keseluruhan isinya dan kerap dijadikan referensi untuk mendukung
berbagai tulisan ilmiah lainnya. Contohnya, buku yang berjudul “Bambu”. Dari
judulnya saja para peminat baca dapat berangan-angan untuk mendapatkan
informasi tentang tumbuhan jenis rumput tersebut. Para peminat lebih awal
membayangkan tentang keberadaan informasi bambu dari buku itu. Begitu juga buku-buku lain dengan judul singkat, seperti “Beton”, “Baja”,
“Lele”, dan lain sebagainya.
Bagi awam yang sedang kuliah
atau berkewajiban menulis karya ilmiah, biasanya penulisan dibatasi oleh
berbagai aturan yang mengharuskannya mencoba-coba merangkai kata untuk sebuah
judul. Tak
jarang para pemula mengalami kesulitan dalam mengungkap suatu hal menjadi suatu
judul. Padahal tidaklah demikian, asal saja para awam tersebut mampu mengungkap
permasalahan yang akan ditulisnya, kemudian mampu mengaitkan dengan kondisi yang terjadi. Artinya,
ada suatu ungkapan dalam judul karya ilmiah ini yang menggambarkan hubungan
dari dua atau lebih isu yang akan diulas.
Perlu diingat pula bahwa
karya ilmiah merupakan karya tulis yang diharapkan memberikan kesimpulan pada
akhir keseluruhan ulasan. Oleh karenanya, dari judulnya saja para pembaca
berharap agar setelah membaca karya ilmiah diperoleh kesimpulan.
Judul yang dipilih biasanya mencerminkan isi keseluruhan
buku yang penulisan bagian pokoknya atau sistematikanya
dibedakan menurut bentuk penelitian,
perencanaan, dan bentuk studi literature.
Suatu catatan dalam penyusunan judul hingga isi buku, yakni perlu dihindari kalimat yang meragukan
dalam setiap ungkapan karya ilmiah.
Ungkapan judul karya ilmiah
yang sederhana dan mudah dipahami yaitu dengan mengulas hubungan dua kondisi
sebab akibat dari suatu permasalahan. Awal dari judul dapat ditulis :
§ Perencanaan Strategis Terhadap.......................
§ Pengaruh..........Terhadap...........Pada Lokus
§ Hubungan...............Dengan.............Pada............
§ Penentuan................Dengan............Pada............
§ Perbandingan.................Dengan...........Untuk...........
§ Penetapan...........Berdasarkan..........Untuk..........
§ Dan lain lain
3.1 Mengawali Judul Dengan Kata Perencanaan
Misalnya, dalam suatu desa isu bekembang bahwa
masyarakatnya bodoh akibat berpendidikan rendah, bahkan telah menjadi anekdot terhadap desa
tersebut bagi kawasan sekitar. Masalahnya adalah, “Pendidikan Masyarakat Rendah” dan bodoh adalah akibat
dari kondisi. Keinginan dari
penulis atau perencana adalah akan “ditingkatkannya”
kondisi pendidikan agar masyarakat tidak bodoh
lagi. Sementara, upaya untuk melakukan hal tersebut adalah
dengan “perencanaan”. Karena dalam
persepsi perencanaan sosial sedikit berbeda dengan perencanaan fisik yang
cenderung pasti maka langkah yang diterapkan merupakan strategi untuk lebih
mudah dilakukan pendekatan kepada implementasi. Oleh karenanya, perencanaan
yang dilakukan diungkap dalam suatu teknik “perencanaan
strategis.” Dengan demikian, didapatlah beberapa kata
penting yakni,
“pendidikan
masyarakat rendah”
“ditingkatkannya”
“perencanaan
strategis”
dirangkai dengan
menambah kata penghubung “terhadap”
dan kata kerja “upaya” pada kalimat
tersebut sehingga menjadi “Perencanaan Strategis Terhadap Upaya
Peningkatan Pendidikan Masyarakat di Desa ……………… Kecamatan ………….. Kabupaten ………….”
Dari
judul yang disajikan, terlintas dalam pikiran pembaca tentang suatu rencana
strategis terhadap upaya peningkatan kecerdasan masyarakat melalui pendidikan.
Penulisan ilmiah serupa ini biasanya menggunakan sistematika perencanaan yang
menekankan pada metode perencanaan.
.
3.2 Mengawali Judul Dengan Kata Pengaruh
Dari suatu suasana lapangan di Desa Kayem Saket, terdapat berita tentang mewabahnya penyakit menular, puru, yang sangat mencemaskan. Sementara isu berkembang tentang
banyak sebab yang mengakibatkan suasana menjadi tak menentu. Menurut sebagian
besar masyarakat penyakit tersebut mewabah karena berkeliarannya babi hutan di desa tersebut. Dalam hal ini kata
kunci yang dapat dirangkai adalah,
“Penyakit
menular puru”
“Bekeliaran
babi hutan”
“Desa
Kayem Saket”
Jika dirangkai kata-kata tersebut dengan diawali kata
pengaruh, didapatlah ungkapan judul sebagai berikut :
“Pengaruh
Babi Hutan Berkeliaran Terhadap Penularan Penyakit Puru Di Desa Kayem Saket”. Dari
judul ini terkesan adanya suatu penelitian terhadap mewabahnya penyakit puru
yang disebarkan melalui babi hutan. Pada akhir
tulisan para pembaca berharap adanya kesimpulan
terhadap hubungan sebab akibat dari dua kondisi ini.
3.3 Mengawali Judul Dengan Kata Hubungan
Dalam suatu desa terjadi debat berkepanjangan yang pada
akhirnya para petinggi harus memutuskan untuk mencari suatu hubungan sebab
akibat. Dari sebuah berita diperoleh informasi bahwa di Desa Besi Keras telah terjadi konflik
berulang antara pihak lelaki dan perempuan meski telah sering didamaikan.
Para petinggi desa merasa
aneh, sebab kekerasan yang terjadi seputar kesewenangan
kaum lelaki, kerap menusuk kaum
perempuan dengan
bermacam benda tatkala sedang
beringas.
Dari beberapa kata kunci sesuai dengan yang ingin
diketahui tentang hubungan situasi dapat ditulis :
“Desa
Besi Keras”
“konflik
berulang”
“menusuk
kaum perempuan”
Jika dihubungkan, judul tulisan ilmiah yang akan
mengungkap hubungan sebab akibat dari suasana yang terjadi adalah :
“Hubungan
Kesewenangan Kaum Lelaki Dengan Penusukan Kaum Perempuan Terhadap Konflik
Berulang Di Desa Besi Keras”
Tulisan
dengan dudul di atas hendak mengungkap penelitian kesewenangan kaum lelaki di
desa tersebut dengan kebiasaan menusuk kaum perempuan. Kejadian berulang
terhadap peristiwa seperti yang diceritakan membangun rasa keingintahuan
pembaca kepada kesimpulan tulisan. Saat membaca judul boleh saja pembaca
berasumsi bahwa tindakan tersebut merupakan tradisi masyarakat di tempat itu,
atau cara pembelajaran bagi kaum perempuan, dan lain sebagainya. Namun yang dipersoalkan mengapa mesti berulang. Tulisan dengan judul seperti
ini lebih berorientasi kepada penelitian sosial.
3.4 Mengawali Judul Dengan Kata Penentuan
Mengawali
judul karya ilmiah dengan kata penentuan berpeluang munculnya ilustrasi bagi pembaca terhadap
suatu hal yang akan ditentukan. Biasanya karya ilmiah serupa ini akan memberi kesimpulan tentang suatu
indeks, angka keamanan, koefisien, dan lain sebagainya.
Dari
suatu berita diperoleh suatu permasalahan tentang pentingnya penentuan indeks
suatu objek yang akan digunakan untuk menganalisa atau menghitung suatu nilai.
Contoh beritanya, harga kakao di
Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen sangat fluktuatif
sehingga para petani kerap merasa dirugikan. Alasan yang diberikan para
eksportir luar daerah adalah kadar air komuditas tersebut yang cukup tinggi.
Sementara, standar pembelian kakao dunia hanya memperkenankan kadar air kakao kering maksimal 10%.
Pihak pemerintah daerah telah berupaya keras untuk memproteksi harga kakao
masyarakat agar tetap stabil sesuai
dengan standar pembelian di pasar internasional. Namun upaya tersebut relatif
sulit karena ketiadaan data kadar air secara umum yang dapat dijadikan nilai
tawar dari produk andalan itu. Kata kunci penting yang terdapat dalam
pemberitaan tersebut yakni :
“kadar
air kakao kering”
“harga
kakao”
“stabil
(itas)”
Penentuan
Kadar Air Rata-rata Kakao Kering Untuk Menjamin Stabilitas Harga Di Kecamatan
Juli Kabupaten Bireuen.
Judul
seperti ini memberi gambaran tentang suatu hasil peneltian terhadap kadar air
rata-rata kakao di Kecamatan Juli. Ketentuan ini merupakan kesimpulan yang
diharapkan untuk dilakukannya konversi harga kakao Juli dengan harga kakao
berstandar kadar air pasaran.
3.5 Mengawali Judul Dengan Kata Perbandingan
Dalam suatu tender proyek pembangunan jalan terjadi
protes keras dari para peserta. Pasalnya para peserta menggunakan analisa
berbeda sehingga menghasilkan nilai penawaran yang berbeda pula. Dalam aksi
yang rada baku hantam, para panitia merasa disudutkan karena tidak menjelaskan
analisa yang mesti dipakai pada saat penjelasan teknis jelang pemasukan
penawaran. Ke-dua analisa yang diperdebatkan dan
memiliki perbedaan tersebut yakni analisa
BOW dan SNI. Para
pengambil kebijakan memutuskan agar dilakukannya klarifikasi terhadap dua
metoda perhitungan, untuk didapatkan nilai analisa yang paling menguntungkan negara.
Kata
penting dari kasus di atas, yakni :
“analisa
BOW dan SNI”
“menguntungkan
negara”
Judul
yang diperoleh dalam merangkai kata kunci dari kasus di atas adalah :
“Perbandingan
Nilai Analisa BOW Dengan SNI Terhadap Keuntungan Negara.” Tulisan dengan judul seperti ini memberi
gambaran tentang suatu kesimpulan dari dua hal yang dibandingkan. Informasi
yang diharapkan adalah suatu standar analisa yang akan dipakai untuk menentukan kelayakan nilai. Penelitian yang dilakukan
lebih kepada studi literatur sehingga sistematika penulisan dapat mengacu
kepada outline studi literatur.
3.6 Mengawali Judul Dengan Kata Penetapan
suatu berita
menceritakan, bahwa Desa Meusaho
sering diributkan oleh kasus ternak kambing yang selalu memakan tanaman
palawija sebahagian penduduk. Debat yang
saban waktu terjadi sering memojokkan para petinggi desa dalam hal tak mampu
bersikap. Warga petani mendesak agar
dibuatkan peraturan hewan piaraan itu diikat dan jika dilanggar mesti dikenakan
sanksi yang keras. Sementara, para peternak menolak dengan alasan kebun
harus dipagar, karena hewan tak mungkin diikat selamanya. Kebingunan para
petinggi desa semakin memuncak tatkala harus menentukan dasar ketetapan yang
akan dijadikan peraturan desa
tersebut. Persoalannya, kedua kepentingan
usaha masyarakat tersebut telah banyak membantu ekonomi desa.
Kata kunci yang dapat dirangkai menjadi judul tulisan ilmiah adalah sebagai berikut :
“Desa
Meusaho”
“petani”
“peternak”
“kepentingan”
“peraturan”
Dengan demikian, judul terpilih
yang terbangun dari rangkaian kata-kata kunci di atas adalah :
“Penetapan Peraturan Desa Meusaho Berdasarkan Tingkat
Kepentingan Petani dan Peternak “
Dari
judul yang terbangun dapat memberi kesan kepada pembaca, bahwa akan
ditetapkannya suatu peraturan di Desa Meusaho untuk kemaslahatan para petani
dan peternak. Kesimpulan pembaca
terhadap judul ini, adalah lahirnya suatu ketetapan desa yang didasari dua
kepentingan aktivitas masyarakat. Judul ini boleh berupa penelitian lapangan
dengan dukungan data primer, bahkan tidak tertutup kemungkinan merupakan studi
literatur dengan membandingkan pelaksanaan aturan di tempat lain dengan kasus
serupa.
DAFTAR
PUSTAKA
§ Ismail, M A, 1995, Petunjuk
Praktikum Mekanika Tanah dan Cara Menulis Laporan, Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
§ Jasin Maskoeri, 1992, Ilmu
Alamiah Dasar, Rajawali Pers, Jakarta
§ Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2007, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan, Indonesia Tera, Jakarta
§ Suryabrata, S, 1995, Metodologi
Penelitian, PT Raja Grafindo, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar