SMS usai talkshow, 27 Agustus 2014
Suatu SMS masuk ke hape Bupati Hamdan Sati, bernomor 081260730737, bernada miring
layaknya tradisi provokatif. SMS ini merupakan pesan perdana yang masuk ke hape Bupati usai talkshow tentang kesiapan Pemkab Aceh Tamiang dalam menyambut para
pelaku dunia usaha. Lantas, Bupati membaca SMS ini keras-keras di mobil
tumpangan kami sehingga di dengar beberapa orang di dalamnya. Rusman, ketua
DPRK Tamiang yang menjadi sasaran utama provokasi kemudian aku sendiri,
menjadikan SMS ini sebagai hiburan bersama. SMS yang berbeda dari SMS lainnya
ini di-foward Bupati Hamdan ke hape Rusman, selanjutnya Rusman
mengirimnya kepadaku.
Keadaan ini dapat dicermati sebagai
pembelajaran bagi yang membutuhkan, tentang masih eksisnya gejala kecurigaan dalam
pemikiran sistem meskipun memiliki persentase yang kecil. Analisa ini didasari
atas kuantitas SMS lain yang masuk ke hape
Bupati, Rusman, dan aku sendiri. Tanggapan bernada apresiasi relatif banyak
yang dikumpulkan dari ke-tiga hape kami
dengan jumlah keseluruhan 120 SMS ditambah telefon langsung. Salah satu pesan
bernada apresiatif, yakni SMS yang dikirim mantan Danrem 011/Lilawangsa,
Kolonel Infantri Rahim Siregar.
Memaknai tudingan kecurigaan terhadap
Rusman dan aku, kesimpulan pertama yang dapat diambil adalah ketidak-sukaan
pengirim SMS ini terhadap Rusman dan aku. Ekspresi ketidak-sukaan terhadap
Rusman diusung dengan isu politis, yakni pemanfaatan kesempatan untuk
mempromosikan diri sebagai Calon Bupati Aceh Tamiang di masa pilkada mendatang.
Tersirat, harapan isu Rusman memanfaatkan situasi untuk dukungan pilkada ke
depan, Bupati Hamdan akan terusik. Namun harapan itu tidak menemui tujuan,
terindikasi Bupati Hamdan menikmatinya sebagai kisah jenaka. Sementara tudingan
terhadapku terkait dengan kebutuhan popularitas di mata masyarakat juga ternikmati
sebagai hiburan usai talkshow.
Dalam bahasan di Starbuck Café sore itu, beberapa kerabat selain Bupati Hamdan,
Rusman, dan aku, memaklumi SMS ini merupakan prosesi alam yang masih dalam
lingkup manusiawi yang patut diiktibarkan dan layak dijadikan bahan
pembelajaran.
Sms uasai talkshow dari Pak Rahim Siregar, 27.08.14 |