Penyelamatan
Heritage Tamiang
Bu Iris Atika, 2013, Ketua PKK Aceh Tamiang |
Di
Kabupaten Aceh Tamiang masih terdapat beberapa bangunan peninggalan
Pemerintahan Kolonial Belanda. Menyikapi hal ini, Ketua PPK Aceh Tamiang, Iris Atika,
memberi perhatian untuk mengembalikan rumah tua, tempat tinggal dokter yang
berlokasi di Desa Kedai Besi, Tamiang sebagai kediaman Bupati Tamiang pada
tahun ini. Rumah tersebut relatif rusak dengan tambalan di beberapa elemen
rumah. Dalam pelaksanaan selama kurang
lebih 2 bulan, sejak awal Pebruari hingga akhir Maret 2013, rumah itu kembali bernilai artistik mendekati
kondisi di jamannya. Sebelumnya, cat rumah dan kusen yang saling timpa sehingga
mengesankan tambal sulam dengan warna bercampur-aduk, dikerok dan diratakan
dengan amplas. Bu Ika, panggilan akrab kami kepadanya melakukan penilaian artistika
desain pengembalian fungsi rumah yang meliputi kebutuhan ruang serta keterkaitan
dengan aktivitas kurikulair kabupaten. Di samping itu, dilakukan pula penilaian
terhadap kemungkinan kekuatan arsitektur bangunan dalam mempengaruhi psikologi
sosial yang diukur dari komentar para tamu yang berkunjung ke tempat tersebut.
Meski dalam skup kecil, upaya ini merupakan langkah awal penyelamatan heritage
di kabupaten tapal batas di Aceh.
Rumah Tempat Tinggal Bupati usai renovasi, Maret 2013 |
Secara kamus,
Inggris-Indonesia yang disusun John M Echols dan Hassan Shadily, heritage
berarti warisan atau pusaka. Sedangkan dalam kamus Oxford, heritage ditulis
sebagai sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau
negara selama bertahun-tahun dan diangap sebagai bagian penting dari karakter
mereka. Dalam buku Heritage: Management,
Interpretation, Identity, Peter Howard memaknakan heritage sebagai segala
sesuatu yang ingin diselamatkan orang, termasuk budaya material maupun alam. Selama
ini warisan budaya lebih ditujukan pada warisan budaya secara publik, seperti
berbagai benda yang tersimpan di museum. Menurut Howard, tiap orang juga punya
latar belakang kehidupan yang bisa jadi warisan tersendiri. Akhir-akhir ini di
dunia pariwisata dikenal istilah ‘wisata heritage’. Namun pengertian heritage
di situ seringkali dipahami terlalu spesifik, yaitu semata-mata berwisata
mengunjungi gedung atau bangunan kuno. Di Jakarta, misalnya, wisata heritage
identik dengan wisata kota tua. Demikian pula, dengan berdirinya klub-klub
pemerhati dan pecinta kota tua yang menggunakan heritage sebagai sebutannya,
seperti: Jakarta Heritage Society, Bandung Heritage Society, hingga Magelang
Heritage Society. Ternyata klub-klub itu memang membatasi kegiatannya, seputar
kota tua atau gedung-gedung lama peninggalan masa-masa pra kemerdekaan. Padahal
pengertian heritage sesungguhnya cukup luas.
pintu lama yang baru di perbaiki |
Banyak banyak bangunan
sejarah di Aceh yang mulai dilindungi sebagai aset budaya dan sejarah, di
antaranya Mesjid Raya Baiturrahman, Pendopo Gubernur, Rumah Controleur di
kabupaten dan lain sebagainya. Meskipun
masih terbatas ragam sumber daya, seperti dana, sejarawan, dan lain sebagainya,
rehap rumah lama tersebut cukup mempengaruhi citra kawasan di tempat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar