Hari ini, Selasa (2/4/2013) koran lokal, Serambi Indonesia, memberitakan tentang tradisi lokal yang sudah lama tidak aku saksikan. Tradisi itu biasa disebut dengan "peupok leumo," yakni adu lembu. Pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-2, tahun 1972, tontonan ini ramai dikunjungi dan boleh dikatakan event yang paling digemari masyarakat. Waktu itu, pemilik lembu merasa bangga jika ternak besar piaraannya itu ramai dikomentari dan ditanyai banyak orang. Setelah masa itu, aku tidak pernah lagi mendengar apalagi menyaksikan tontonan laga hewan itu. Pernah aku berfikir bahwa tradisi ini terkena larangan oleh kalangan tertentu karena pernah pula aku mendengar dari orang-orang di warung kopi, adu lembu sama juga dengan adu ayam. Pagi ini kayaknya aku surprise membaca berita ini di Kuala Simpang. Betapa tidak, kenangan tontonan menyenangkan masa kanak-kanak-ku di PKA-2 silam, terinformasikan kembali. Meskipun masih menyisakan beberapa pertanyaan dari informasi koran pagi ini, aku bisa tersenyum sesaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar