Minggu, 21 Desember 2014

ALASAN PERNIKAHAN

Alasan pernikahan

Banyak orang tidak menikah atau melajang, khususnya para lelaki, dengan ragam alasan logis yang sulit terbantahkan. Menurut informasi tertentu yang belum teruji kebenarannya, dalam 10.000 orang terdapat satu yang berpendapat untuk tidak menikah. Alasan terbanyak, yakni belum mampu, menyusahkan, dan belum menemukan pasangan yang pas. Meskipun aspek ini merupakan wilayah privasi masing-masing orang, namun menarik untuk dicermati sebagai pengayaan ilmiah jika diperlukan.

Di samping itu, banyak pula pasangan menikah yang tidak mampu menjawab tentang alasan pernikahannya. Alasan umum yang lazim terdengar di tengah masyarakat, yakni untuk membangun rumah tangga. Beberapa pakar menyebutkan bahwa terdapat  alasan mendasar yang disembunyikan orang, yakni penglegalan lampias syahwat. Aku memaknai alasan ini sebagai hal yang positif bagi manusia selaku makhluk bermoral, bahkan religious. Tetapi tatkala dimaknai lebih dalam, dengan mengaitkan persentase perceraian yang memiliki trent meningkat saban tahun, alasan klise seperti yang  diungkapkan di atas semakin semu.

Mencermati berbagai informasi yang ada, perlu kiranya mengungkap tentang alasan pernikahan dilangsungkan. Setidak-tidaknya, tatkala terjadi friksi di dalam hubungan pernikahan tersebut diperoleh informasi awal untuk penyelesaiannya. Berikut hasil penelusuran dan diskusi informal terhadap beberapa alasan pernikahan yang dilakukan pasangan, antara lain :  

1.  Karena cinta dan kasih sayang. Alasan ini cukup dapat diterima dan biasanya pernikahan ini terjadi andil sukses menjaga kelanggengan cinta pertama dari keduanya.
2.  Karena pasangan saling mampu membangkitkan birahi. Alasan ini jarang terungkap namun lebih alamiah dan terakui.
3.    Karena politis. Tradisi pernikahan seperti ini biasa terjadi pada masa pemerintahan kerajaan berkembang. Tujuannya lebih kepada menjaga hubungan harmonis dari kedua pemerintahan itu.
4.  Karena premordialisme atau hubungan family. Alasan pernikahan seperti ini masih banyak terjadi, terlebih pada komunitas kecil yang terancam punah keberadaannya.
5.    Karena paksaan para pihak. Alasan ini biasa terjadi karena intervensi kuat dari keluarga atau para pihak yang menentukan terhadap sosok pasangan.
6.    Karena pertimbangan usia. Alasan ini didasari atas kekhawatiran pasangan tentang berbagai hal yang dapat menjadikannya termarjinal.
7.   Tekanan ekonomi. Alasan ini termasuk dominan dan biasanya terjadi akibat kompromi batin perhitungan nilai tawar.
8.    Karena keharusan dalam adat istiadat.

9.    Dan lain-lain alasan yang belum terungkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar