Kisah Solar Taksi
Pada
29 April 2013, aku bercerita panjang dengan supir taksi yang megantarkanku ke
hotel di Jakarta. Dia bilang menurut
kabar, minyak solar akan naik pada tanggal 1 Mei lusa. Mimiknya tidak cemas seperti
kebanyakan orang pada masa isu kenaikan BBM di masa-masa sebelumnya. Kata supir
itu, solar untuk taksi tetap Rp 4500,- , sementara untuk mobil pribadi ber-plat
hitam harga solar per-liter dinaikkan menjadi Rp 6500,-. “Selisih dua ribu lah,” katanya. Sambil tidak mengerti cara pengaturan penjualan solar dengan harga
berbeda, supir itu melayangkan pikirannya sejenak menghitung keuntungan tatkala
solar naik. “Saya memilih tidak menjadi
supir pak, cuma jual minyak aja, sama-sama untung kan?. Saya akan beli minyak
seharga Rp 4500 dan saya antar ke pemilik kendaraan diesel Rp 6500,-. Jadi dia
untung Rp 1000,- saya juga untung Rp 1000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar