Cita-cita
Dalam Sistem
Semudah-mudahnya
orang melakukan aktivitas ekonomi, yakni dengan mengeksploitasi langsung potensi
alam seperti mengambil hasil hutan dan lautan. Setingkat lebih tinggi setelah
teknologi dan pasar mulai dikenal, orang melakukan cokok tanam atau budidaya. Dalam
tingkatan ini orang sudah bebas bercita-cita untuk meningkatkan ekonominya baik
secara individu maupun kelompok. Tatkala sosok tertentu mengesankan kemapanan
oleh suatu usaha atau pekerjaan, tidak jarang mindset orang se-kampung, se-kecamatan, bahkan se-kabupaten
mengarah kepada sosok itu.
Aku
teringat di awal tahun 1970-an, pemuda di Kampung Seutuy, Banda Aceh, bercita-cita
menjadi TNI Angkatan Laut. Waktu itu aku masih kelas 3 Sekolah Dasar yang saban
waktu mendengar kawan-kawan bercerita tentang kepulangan salah seorang abangnya yang selama ini
bertugas di lautan Indonesia Timur. Anak-anak sebayaku berkeliling mendengar
dengan kekaguman. Terlebih lagi kawan tadi membawa makanan atau buah-buahan
seperti apel yang masih langka di pasaran. Di akhir tahun 1980-an, cita-cita di
kampung ini mulai bergeser ke pendidikan tinggi. Indikasinya, banyak anak-anak
muda yang mulai masuk ke perguruan tinggi dengan harapan menjadi sarjana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar