Dokter Mustakim
Malam ini, Jum’at 10 Januari 2014,
aku dikunjungi dokter muda, Mustakim namanya. Dia merupakan keponakan kerabatku
Dr. dr Mahlil Ruby, M Kes, dokter yang
pernah bertugas di matang Geulumpang Dua. Banyak hal yang menarik dari perbincangan
kami, tentunya seputar pengabdian masyarakat bidang kesehatan di Aceh Tamiang.
Perkembangan
dunia kedokteran semakin tak bisa dipungkiri. Hari demi hari, upaya mengatasi
berbagai persoalan kesehatan umat diteliti dari berbagai organ tubuh hingga
peranan darah. “Semakin berusia lanjut,
darah kita semakin kental,” kata dokter Mustakim, salah seorang tenaga
medis di Puskesmas Kota Kualasimpang. Pria kelahiran Bireuen, 31 Mei 1976 ini sudah
mengabdi di kecamatan terpadat penduduk dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang
sejak 2012. Dia memahami bahwa muasal berbagai penyakit, yakni kondisi
kemampuan darah dalam menjalankan fungsinya. “Bahwa semakin kental darah kita semakin tinggi resiko penyakit di
dalam tubuh,” jelasnya dengan bersemangat. “Tidak saja penyakit yang diakibatkan oleh kelainan sistemik, namun
juga akibat keganasan tumor atau kanker,” sambungnya lagi.
Dokter
Mustakim bercerita bahwa teknologi medis sedang mengembangkan Ozone Therapy (OT) yang keahlian di
bidang ini belum ada di Indonesia. OT merupakan satu cara pengobatan dengan
metode pengembalian kondisi pencairan darah dari kekentalan yang terjadi dengan
ozone. “Konsep sebenarnya adalah konsep
alamiah, yakni dengan memahami ciptaan Allah, bahwa Allah menciptakan proteksi bumi dengan lapisan ozone (O3). Oleh
karenanya, semakin tebal lapisan ozone semakin hijau pula bumi kita,” kata
dokter berwajah imut-imut ini. Dia juga menerangkan, bahwa para pakar kedokteran menterjemahkan konsep alam ini ke dalam
teknologi kedokteran. “Sebenarnya
teknologi OT ini sudah ditemukan sudah lama, pada 1957,” katanya. Namun
menurutnya, akibat berbagai hambatan zaman, perkembangan pengobatan OT ini baru
dikenal dan berkembang pesat pada era millenium ke-tiga sekarang.
Proses
pengobatan OT ini tidak rumit, yaitu dengan cara mengeluarkan darah dari dalam
tubuh untuk disaring dengan peralatan Concentrat
Ozone melalui Tranfusion Bag (kantong
transfusi) yang terdapat di dalam alat Ozone
Generator kemudian dikembalikan lagi ke dalam tubuh. “Saya sudah mencoba pengobatan ini,” kata dokter Mustakim.
Terkait
dengan kelangkaan pengobatan OT, dokter Mustakim dalam waktu dekat akan
melanjutkan studi spesialis bidang ini di Ozone
Therapy, Nevada, Amerika Serikat. “Saya
bercita-cita, agar kepulangan saya nanti dapat mengembangkan pengobatan OT ini
di Aceh Tamiang untuk kemudahan dan kemashlahatan umat,” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar