Pola Rekrut Pejabat
Pola rekrutmen pejabat di kabupaten-kota
sejak tahun 2000-an cukup variatif. Pada masa orde baru, pola karir seseorang
aparatur pemerintah daerah di atur sedemikian rupa sehingga sosok tertentu
lebih mudah diramalkan sebagai sosok pemimipin masa depan dari institusi
tertentu. Tanpa penelusuran lebih jauh, dari berbagai informasi dan pengamatan
di masa sekarang, pengelolaan jenjang karir seseorang telah berkembang,
setidak-tidaknya menjadi empat variasi yang mungkin saja berbeda di
masing-masing tempat, yakni :
1. Mengikuti aturan pola karir. Cara ini telah mengantarkan sistem aparatur
ke dalam ragam penertiban, khususnya administratif aparatur.
2. Penentuan dengan fit dan propper test. Cara
ini lebih dapat diandalkan untuk mendapatkan sosok pemimpin yang profesional di
bidangnya.
3. Penentuan dengan pola interes pimpinan. Pola ini
handal dalam menjaga komitmen sistem namun berpeluang terciptanya semangat
premordialisme.
4. Penentuan melalui masukan (sharing)
para tokoh dan kerabat. Penentuan seperti ini lebih beresensi politis
dengan tujuan menjaga keseimbangan sistem namun rentan terhadap tujuan
profesionalisme.
Variasi ini selayaknya dikaji untuk
mendefinisikan kembali keunggulan dan kelemahannya, agar masa depan aparatur
pemerintah daerah terformat sesuai tujuan nasional dan kehendak zaman. Selain itu,
perbedaan pola antar daerah belum tentu menjamin kemajuan bersama
berkelanjutan. Oleh karenanya, perlu suatu komitmen aturan yang diterapkan
secara nasional sehingga harapan bangsa terhadap kualitas aparatur Indonesia
masa depan dapat lebih awal dipersiapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar