Suatu malam, 8 Nopember 2013, terlihat orang
berkerumun ramai di lintasan jalan nasional Banda Aceh-Medan, di sebuah desa.
Mereka dengan berbagai ekspresi dan aktivitas mengelilingi sebuah bus penumpang
penabrak satu rumah hingga kendaraan itu terperosok ke lumpur di halaman rumah
tepas yang nahas itu. Beberapa polisi sibuk mengatur lalu lintas agar tidak
macet, juga masyarakat yang berdatangan dari berbagai penjuru. Apalagi waktu
itu sekira pukul 20.00 WIB lewat beberapa menit, saatnya orang-orang pulang
dari mesjid yang berdekatan dengan lokasi. Tidak lama kemudian muncul beberapa
gerobak pedagang dengan penerangan lampu minyak tanah singgah di tempat itu
seraya membentangkan tenda plastik warna warni. Tidak pula ketinggalan para
pedagang tanpa gerobak yang membentangkan tikar di berem jalan, tempat menumpuk
barang dagangannya. Orang yang tegak-tegak di tempat itu mulai mendatangi
pedagang dadakan, yang juga mulai bertambah jumlahnya. Usai membeli kacang
rebus, jeruk manis atau makanan ringan lainnya, orang-orang kembali ke tempat
tontonan, bus terperosok yang menabrak rumah. Dari ekspresi wajah mereka
terkesan mereka relatif terhibur dengan peristiwa itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar