Mengupat Pertolongan
Meminta pertolongan kepada pihak-pihak
tertentu juga berpeluang mendatangkan permusuhan berkepanjangan. Apalagi
pertolongan yang diharapkan bertujuan politis, seperti dukungan dalam pilkada,
pemilu, pemilihan kepala desa, dan lain sebagainya. Tidak jarang kita saksikan
pihak penolong mengupat orang yang dibantunya setelah keberhasilan diraih.
Padahal dalam prosesi pertolongan, para pihak telah melakukan transaksi
sebagaimana kegiatan lain yang butuh energi untuk menjalankan aktivitasnya. “Dulu sebelum jadi kepala desa setiap saat
bapak itu datang ke tempat saya,” ungkap seorang penolong tatkala mengupat
orang sukses yang ditolongnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar