Jika
Berekonomi
Produksi topi enau, Jangka Bireuen 2009 |
Kata
para ekonom, aspek ekonomi dibangun atas dasar berbagai asumsi. Aku mendengar
cerita ini tatkala mengikuti topik bahasan tentang ekonomi pada pendidikan penjenjangan Diklatpim III di
Bukittinggi, tahun 2000, yang disampaikan Pak Elfindri, seorang pengajar dari
Universitas Andalas Padang. Untuk mudah pemahaman awam, aku membuat beberapa
contoh dalam kertas kerja di sana. “Pabrik
kepala sawit ini dibangun jika masyarakat
mendukung,” kataku mencontohkan. Kemudian, “pabrik kelapa sawit ini dibangun jika
keamanan terjamin atau jika lainnya,”
ungkapku lagi. Waktu itu aku menterjemahkan asumsi yang terwakili dengan bahasa
jika
merupakan keharusan dalam aspek ekonomi. Pada tahun 2006, tatkala
gencar-gencarnya pembangunan pasca tsunami di Bireuen, kata jika dalam
setiap bahasan sering muncul dan mengakhiri cerita. Pasalnya, beberapa pemodal
atau yayasan yang berencana membangun unit pengolahan atau investasi ekonomi
lainnya, mengurungkan niatnya manakala didapatinya informasi ketidak-amanan. “Jika
aman, baru kita mulai bangun.....,” kata seorang pemodal ketika
berkunjung ke Batee Glungku, Bireuen. Di tahun 2013, aku semakin meyakini pembangunan ekonomi akan terealisasi jika kita mampu mengungkap jika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar