Raju 140613 |
Suatu hari aku mencoba menarik kesimpulan tentang sebuah kondisi hubungan pergaulan, tatkala aku kedatangan tiga orang kerabat baru. Mereka banyak bercerita tentang daerahnya yang masih tertutup dalam banyak hal. Dari ketiganya, ada yang berusaha menanamkan jasa pengawalan serta yang lain mengajak berjalan-jalan bersama, rileks. Seperti biasanya, aku selalu respon terhadap berbagai bahasan yang mereka ungkap. Tak pula lupa aku berdiskusi solusi dengan tujuan pembelajaran bersama, saling sharing. Relatif lama aku berbincang dengan ketiga rekan baru yang terkesan sangat akrab antara satu dengan lainnya. Menjelang Maghrib mereka permisi pulang dan akupun rehat. Selepas maghrib, aku duduk menanti rekan lain yang berjanji akan datang menjengukku. Tidak berapa lama, salah seorang dari tiga rekan yang datang berbincang sebelum Maghrib, datang kembali. Aku menyapa seperti biasa dan berpikir ada urusan lain yang penting untuk dibahas lagi. Setelah beberapa lama bercerita, ianya menggiring pemikiranku untuk memahami bahwa kedua rekannya memiliki masa lalu yang buruk. Aku tidak merespon penggiringan itu, namun berkesimpulan bahwa persoalan sosial seperti ini masih mentradisi di beberapa tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar