Tradisi
Pemakluman
Dalam
tradisi ketimuran, orang yang dituakan lebih diutamakan dalam banyak hal. Tidak
terkecuali untuk diposisikan sebagai pemimpin organisasi sosial atau
perkumpulan tertentu. Meskipun banyak pihak yang menyangsikan kompetensinya
selaku orang terdepan dalam suatu komunitas namun pemakluman lebih handal mengakomodir
ragam emosi komunitas tersebut. Tidak jarang pemakluman berhasil mengusung
sosok pemimpin namun gagal membawa perkumpulan untuk mencapai tujuannya.
Tatkala perkumpulan atau organisasi gagal mencapai tujuannya, seluruh anggota, komponen
dan unsur perkumpulan sepakat memaklumi dengan ungkapan umum, “maklum orang sudah tua kan tidak sama
dengan yang masih muda”. Akhirnya, bolehlah disimpulkan sementara tentang perjalanan
budaya ketimuran yang masih eksis di dekade ke-dua, millenium ke-tiga, bahwa keberhasilan pemakluman tidak bertanggungjawab
terhadap kegagalan komunitas (organisasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar