Mindset
Lama Masih Bersemayam
FA
merupakan anak kerabatku di Bireuen yang telah almarhum awal tahun 2000-an. Dia
ikut sebagai calon legislatif pada musim ini, 2014, dari suatu partai. Aku
mengenalnya sejak ia masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia meminta
sumbangan untuk persiapannya kampanye dan lain sebagainya. Sejak di Bireuen,
2008, aku pernah mengaguminya karena dia mampu mengartikan Alquran serta
menghubungkan dengan ayat lainnya. Tidak aku saja, para orang tua yang lain-pun
banyak mengaguminya karena kelihaiannya mengartikan kitab suci itu.
Kesimpulanku kala itu, FA telah menemukan hidayah dan dapat dicontoh oleh anak
muda Kota Juang yang sebaya lainnya. Tentu ada harapan lain dalam benakku,
yakni terjadinya perubahan pola pikir pada generasi baru.
Kali
ini FA selalu mendesakku agar memenuhi kebutuhannya, bantuan uang. Aku berharap
dia bersabar dan bila membicarakan soal uang hubungi saja ajudanku, Hendra. Banyak
yang dia ceritakan kepada Hendra seraya memperburuk-ku karena
ketidak-yakinannya tentang aku belum memiliki uang untuk hal-hal seperti
keinginannya. Katanya, “Hendra, Pak Sekda
itu kan pimpinan, tinggal bilang aja suruh bantu saya, pasti orang-orang bantu.
Bilang aja nanti ada paket saya, pasti orang bantu”. Pada suatu kali dia
meng-SMS-ku, tersirat dia menganggapku mampu melakukan apa saja layaknya raja. Artinya,
mindset tentang seorang Sekda banyak
memiliki uang dan mampu bertindak dengan kesewenang-wenangan masih bersemayam
di benak banyak orang. Tidak terkecuali generasi muda yang mengharapkan
perubahan itu, seperti FA. Ternyata kekagumanku terhadap kemahiran seseorang
tentang agama belum menjamin pola pikirnya berubah, setidak-tidaknya demikian
tersirat dari pernyataan FA.
Tgk Esek Tipe Mr FA ini mmg lg buanyaak sekali skrg di kolong dunia ini. Alah hom keu...!
BalasHapus