Pengolahan
Padi
Pada Senin, 17 Maret 2014,
aku menyaksikan suatu pemandangan tentang pengolahan padi di persawahan Blang
Malu, Beureuenuen, Kabupaten Pidie. Mesin yang digunakan dapat melakukan
pemotongan dan pelepasan bulir padi hingga masuk ke tempat penampungan berupa
karung-karung yang disediakan pada alat itu. Aku belum pernah melihat alat
pengolah serupa itu dioperasikan di Aceh pada
masa sebelumnya, selain melalui televisi yang mengekspose kinerja sektor
pertanian di luar negeri. Aku meyakini alat itu baru dipergunakan di
persawahan itu, terindikasi dengan ramainya orang-orang menonton atraksi gratis
di tepi jalan nasional Banda Aceh-Medan.
Dari pengamatanku, banyak
langkah kerja pengolahan padi untuk menjadi beras yang diambil alih oleh alat
yang relatif canggih dalam ukuran teknologi pasca panen di Aceh tersebut. Beberapa
aktivitas seperti pemotongan,
pengangkutan, dan pemisahan bulir dapat dilakukan mesin tersebut dalam waktu
bersamaan. Sementara di sawah lain pada kawasan itu juga, terlihat beberapa
kelompok masyarakat masih melakukan pekerjaan secara tradisional. Ada perbedaan
menyolok di antara dua kondisi tersebut dan jika tidak berlebihan, bolehlah aku
berkesimpulan sementara bahwa di tahun 2014 ini telah terjadi revolusi terhadap
penanganan pasca panen padi di Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar