Minggu, 09 November 2014

TEKNIK BONCENGAN

07.11.14


Di perjalanan pulang dari Banda Aceh, tersaksikan model berboncengan gaya baru. Pengendara (pengemudi) sepeda motor tidak mengizinkan pinggangnya didekap kerabatnya yang dibonceng, tanpa alasan yang jelas. Tatkala kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha, kedua siku sosok boncengan itu mengganggu kebebasan samping kendaraan lainnya. Dengan segala keterpaksaan, dijulurkanlah kedua lengan itu sebebasnya ke bawah. Persoalan menjadi lain tatkala ayunan lengan menyentuh knalpot panas dan putaran jari-jari roda. Mungkin aku terjebak sence of engineering (kepekaan enjinering) dalam pemandangan itu, terkait materi kuliah teknik lalulintas yang pernah diajarkan Ir Bukhari RA, M Eng, di tahun 1993. Beliau mengungkap ketika itu, bahwa lebar efektif bagi pengendara kenderaan roda dua juga perlu diperhitungkan, di samping diperkenalkannya juga standar umum berlaku untuk perencanaan lalulintas. Meskipun demikian, aku memaklumi tentang berbagai kemungkinan pengecualian standar untuk itu, termasuk kemungkinan data menyimpang. Tidak lupa pula aku berpikir, semoga sosok boncengan itu tidak memprotes standar berlaku, seraya berdoa agar dia selamat sampai ke tujuan tanpa cedera di kedua tangannya.    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar