Membangun Kebersamaan Usaha Sektor Riil di Bireuen
Keberadaan Kadinda Bireuen
(Kamar Dagang dan Industri) sudah semestinya dapat memfasilitasi aktivitas
dunia usaha di kabupaten strategis itu. Keunggulan strategis dari posisi
Kabupaten Bireuen tidak dapat diabaikan begitu saja dalam suatu kinerja sistem
perdagangan kawasan. Hal ini sulit terbantahkan dan teridikasi dengan tingkat
pertumbuhan Kota Bireuen sendiri yang telah mengalami perluasan hingga 15.000
hektare dari sebelumnya yang hanya 5.000 hektar saja. Pertumbuhan alamiah yang
ditandai dengan maraknya pembangunan ruko merupakan salah satu ciri adanya
pertumbuhan sektor riil melalui dunia usaha rancang bangun (pengembang).
Pengakuan alamiah ini sudah
sejak lama diperankan oleh pelaku dunia usaha di Kabupaten Bireuen. Para
eksportir hasil bumi produk kabupaten sekitar, pelaku industri permesinan
(karoseri, alat-alat pertanian, dan lain sebagainya) telah hidup tanpa sentuhan
dari pihak-pihak tertentu mengharuskan para pelaku dunia usaha bersama-sama
pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah konkrit untuk keberlanjutan
dan pengembangannya. Belum lagi sektor perikanan Bireuen yang selama ini tidak
berproduksi, khususnya hactery masyarakat
yang perlu mendapat perhatian serius dari sistem pembangunan ekonomi daerah.
Berbagai kendala yang dihadapi sektor riil Kabupaten Bireuen sudah sepatutnya
mendapat perhatian khusus dari Kadinda Bireuen melalui rangkaian kerja keras.
Pembiaran yang terjadi selama ini sudah semestinya diakhiri dan menjadi target
bersama pihak-pihak berkepentingan untuk itu.
Memang tidak mudah
mengembalikan kondisi dari opini berkembang bahwa pertumbuhan ekonomi yang
lebih meyakinkan hanyalah melalui sektor konstruksi, kembali ke sektor
produksi. Namun pihak pemerintah telah membuka peluang agar dunia usaha dapat
digerakkan dengan sistem kawasan, antara lain kawasan industri, kawasan ekonomi
khusus, dan lain sebagainya. Begitupun upaya pemerintah ini, khususnya
pemerintah Bireuen akan sia-sia tanpa dukungan keras dari pelaku sektor riil.
Jika tidak berlebihan
dapatlah diutarakan berbagai hambatan yang terjadi di sektor riil dalam
Kabupaten Bireuen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta mendukung
upaya pemerintah kabupaten dalam membuka lapangan kerja baru, antara lain :
- Belum adanya kesamaan visi dan misi dari pelaku
dunia usaha sektor riil di Bireuen.
- Para pengusaha cenderung melirik sektor konstruksi
yang semata-mata menciptakan ketergantungan dengan kekuatan anggaran
pemerintah daerah.
- Sektor riil yang ada belum mampu meyakinkan pihak
perbankan dalam rangka perkuatan aspek permodalan.
- dan lain-lain sebagainya.
Kiranya perlu dibangun suatu
visi bersama yang dapat menjadi cita-cita bersama para pelaku dunia usaha di
Bireuen tercinta ini. Jika tidak berlebihan dapatlah dibangun suatu ungkapan
visi bersama dari seluruh pelaku dunia usaha dikaitkan dengan keberadaan
Kadinda Bireuen, yang berbunyi :
”Terwujudnya
pelayannan Kadinda yang instant dalam memfasilitasi aktivitas sektor riil di
Kabupaten Bireuen”
Visi di atas lebih mengarah
kepada membangun sistem yang mempemudah segala hambatan operasional sektor riil
di Bireuen. Artinya, sudah masanya setiap pelaku dunia usaha tidak lagi
dipersulit oleh urusan yang tidak penting dalam suatu sistem perdagangan dan
industri. Di samping iklim persaingan yang terjadi dalam sistem perdagangan
global sulit berpihak kepada pertumbuhan usaha kecil menengah (UKM) yang pada
umumnya berada di kabupaten.
Mewujudkan visi di atas
terasa sulit bagi semua, namun keberhasilan para pedagang masa lalu di Bireuen
ini cukup memberi motivasi untuk mendorong pemikiran bahwa kabupaten ini pernah
dihiasi pedagang handal masa lalu yang diakui keberadaannya. Artinya, kondisi
itu tidak mustahil diraih kembali di masa sekarang.
Dalam mewujudkan visi itu,
diperlukan langkah-langkah strategis yang mampu mendukung tujuan, yang
dinyatakan dalam misi, antara lain :
- mempermudah pengurusan administrasi dunia usaha
- memfasilitasi aspek permodalan dengan dunia
perbankan
- memberi informasi kepada seluruh pelaku dunia usaha
sektor riil
- memperkecil kompetisi yang tidak sehat antar pelaku usaha
- dan lain-lain
Penerapan misi ini juga
tidaklah selalu sulit jika semua pelaku usaha memahami sistem jaringan dalam
suatu sistem perdagangan. Kesepakatan akhir hanya terletak pada pelaku dunia
usaha itu sendiri, di samping perlunya memperkuat jaringan arus jasa dan
barang. Akhirnya, diharapkan kesiapan semua pihak untuk membangun kebersamaan
dalam suatu sistem dunia usaha di Bireuen ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar