Membangun Terminal Lhokseumawe
Pembangunan terminal
bus antar kota Lhokseumawe ini dibangun pada tahun 1990, tatkala kota ini masih
menjadi ibukota Kabupaten Aceh Utara. Bupati waktu itu Ramli Ridwan, sementara
Kepala Dinas PU Kabupaten Aceh Utara H Suadi. Lokasi terminal itu adalah tebat
yang ditimbun. Luasnya berkisar 2 Ha yang termasuk ke dalam Desa Mon Geudong,
Kecamatan Banda Sakti. Terminal itu dipindahkan karena terminal lama di Pusong
sudah tidak memadai dalam ukuran kapasitas.
Razuardi Ibrahim, mengawasi Pembangunan Terminal Lhokseumawe, 1991 |
Timbunan tebat
tersebut cukup dalam, mencapai rat-rata 3 meter. Posisi aku dalam sebagai pembangunan
itu, yakni sebagai asisten Pimpro, yang
waktu itu dijabat langsung oleh kepala dinas, Pak Suadi. Pelaksanaan pembangunan
terminal itu tidak terlalu lama, kurang lebih 1 tahun. Landasan parkir terbuat
dari beton betulang yang dicor per segmen seukuran 5x5 meter persegi. Tujuan pengecoran
serupa ini yakni untuk mengantisipasi rambatan retak pada landasan itu.
Konsultan perencana dan pengawasan terminal itu, yakni PT Trapenca Banda Aceh. Patner kerjaku di lapangan Ir Azhar, insinyur sipil lepasan Jogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar