Puisi ini merupakan terjemahan dari perjalanan angkasa oleh penyair amatiran Asia Tenggara, pada puluhan pertama millenium ke-tiga. Sebagai objek pencermatan gaya bahasa, puisi dapat dibandingkan dengan langgam syair melayu yang berkembang pada pertengahan abad 20. Razef Dhesima, penyair asal Bangladesh ini mencoba mengungkap masa dalam rangkaian syair yang diterjemahkan oleh Lily Dwirila sebagai berikut :
Kolaborasi Dirgahayu Perdana
Hari ini titisan setahun lalu
Teringat perbincangan santai malam perjalanan kembali
Beribu kata meluncur lancar mengalir
Tak pun berlama, buang waktu
Sama ingin tahu makna wujud percakapan itu
Hari ini titisan setahun lalu
Ingatkan detik rakitan kata terlahir
Dua puluh satu empat lima waktu negeri
Di sela kesibukan urusan tak disukai
Di antara kerumunan tetamu
Di antara degub jantung meronta
Takut ungkap tersia, pun aib terbuka
Hari ini titisan setahun lalu
Jawab terharap terlayangkan
”ya,......aku terima........”, kalimat meyakinkan di
bibirmu
Sedikit kata namun bertenaga luar biasa
Mulut kehabisan kata untuk berbalas
Hari ini titisan setahun lalu
Kata penggubah cinta makin bumbung saja
Kau telah kuatkan batin hingga hari ini
Layaknya perlu bersikap
Mauku kau jadi milikku dengan segenap kemolekanmu
Hari ini titisan setahun lalu
Jalan kemarin menyenangkan
Merawat jalan itu tuk kita nikmati bersama
Sungguh kau bersungguh
Rasa yang kau rasai
Nikmati nikmat senikmat bersama
Cintai cinta yang mesti dicintai bersama
Dirgahayu perdana
Hari ini pengukuhan tahun pertama dilewati
Keagungan satu cinta kita yakini dan beri arti
Tak semua punya asa dan cita seperti kita
Hadirmu, kuatkan
sgalanya...
Semusim waktu tlah berlalu
Menoreh ragam kisah terindah, terbungkus harap cemas
Tak ada kebahagiaan melebihi
Rengkuhan cinta kasih yang teramat suci kita miliki
Menyakini ada beda, aura kendala tertepis kehadiran
setiap waktu
Serasa didampingi, senantiasa sirami kalbuku
Bahasa terangkum sempurna, indahkan curiga sesama
Ikatan suci ini
Jauh.......berbeda dari lainnya
Ia bernyawa, terlahir sempurna karena andil keduanya
Dan, keyakinan ikut kita tuju
Hari ini pengukuhan tahun pertama dilewati
Tautan dua hati kian menguat
Berharap satu pada kebahagiaan kelak
Meski musykil hadir bahagia itu
Perjalanan belia kemarin
Layak terus terpupuk hingga seterusnya
Sungguh...satu cintaku tlah kau miliki
Tak kupungkiri kebenaran tuju hatiku
Tuk abdikan seluruh hidupku bersamamu
Kita miliki kekuatan besar itu sayang
Perjalanan kita telah
membuktikan,
Kerekatan satu hubungan yang tak bisa dirajut semua orang
Kita punya cita
Bekali usaha dan pencitraan semampunya
Yakini satu waktu kan berbaik
Menyentuh hati engkau dan aku hingga menuju titik
Hari ini, pengukuhan tahun pertama dilewati
Mari sayang...
Kita perkuat, pererat dan raih masa itu!
Lili
Dwirila (10.45 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar