Selasa, 24 September 2013

PEMBUKAAN PKA ENAM

Pembukaan PKA-6, Banda Aceh, 20 September 2013 
Rintih Banda Dalam Geliat
Pembukaan PKA-6, 20 September 2013

Tengarai banda merintih dalam geliatnya
Siratan tangis dalam layannya
Tak kuat menghadang serbuan umat seni budaya
Dari penjuru persada sarat ronta
Ibukota pasrah adanya

Belia menari di hamparan datar
Petinggi duduk berselimut baju adat
Unjuk kasta terbungkus rapi
Dibalut wewarna yakinkan diri
Ribuan pasang mata tertuju
Sumringah para istri sesekali kepada atas
Pertanda beda kelas hari ini

Bahana perkusi buka, awali pesta Jumat pagi itu
Umbul-umbul sibak kibaran angin
Tiada hirau bakaran dari langit
Yang lelehkan peluh melilit leher
Pun enggan cegah telapak mungil melepuh

Tempat sempit itu tumpah ruah
Tanpa peduli batas tampung
Kenangan lahan paksa cipta tanpa kompromi
Di tahun terpaan tsunami dahsyat
Di akhir dua ribu empat silam

Pemangku jabat saling sapa
Dalam hati tanya siapa
senggolan andil sorot mata tajam
Takpun bersapa sesama anak bangsa
Hari itu jarakkan antar sosok dari panggung dan tenda
Aroma kembang berbaur kental
Hampiri ciuman khalayak

Malam di tanah kumandang syariat
Benturan suara ekspresi seni memuncak
Perseteruan daya pikat lepas kendali
Adu kuat semakin niscaya
Hadirkan sorak sorai
Lunglai lesu bagi yang sepi
Tiada satu hampiri

Ramai orang-orang tanpa tuju
Nikmati kerumunan harapan menggebu
Jeritan balita dalam panas malam
Yang datang empat tahun sekali
Yang tumpahkan banyak uang sirnakan arti
Takpun sisa terwarisi
Berlalu waktu dalam nanti

Lahan itu tak kuat lagi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar