Bersama
Iriawan dan Yani
M yani, Razuardi Ibrahim, Saifullah dan M Iriawan,080313 |
Pagi
Jum’at ini (8/3/2013), cuaca cukup cerah. M Yani, Kepala Dinas Kesehatan Aceh
sejak tadi malam meneleponku untuk ketemu. Dia menginformasikan M Iriawan,
Wakil Bupati Pidie ada di Banda Aceh dan juga mengajak ngumpul bersama. Kami
saling tukar cerita, karena memang jarang sekali kami berkumpul seperti hari
ini. Iriawan, rekan dekatku sejak SMP yang memang kukenal cukup bersahaja namun
memiliki konsep kemandirian yang kuat. Yani, juga rekanku sejak SMP dan
berlanjut hingga duduk sebangku tatkala di Kelas II IPA2, SMA Negeri 3, Banda
Aceh. Sosok ini juga cukup bersahaja dalam kesehariannya namun tidak berbeda
dengan Iriawan, punya prinsip kemandirian kuat. Di tahun 2002, Iriawan masih
berstatus sebagai Kepala Bidang pada Dinas Koperasi Kabupaten Aceh Pidie dan
Yani masih bersatus dosen di Fakultas Kedokteran Unsyiah.
Pagi
itu aku mengulangi pesan Iriawan di bulan Oktober 2011 melalu telepon
selularnya,”sek, kita diwarisi perahu
bocor, oleh karenanya perbanyak sabar dalam menempelnya,” katanya dalam
bahasa Aceh. Maksud Iriawan tak lain mengingatkan aku selaku Sekdakab Bireuen
yang baru, agar tidak jenuh menghadapi kondisi keuangan yang devisit. “Aku juga begitu dulu, tapi kutempel
pelan-pelan, akhirnya tuntas juga,” katanya, yang waktu itu menjabat selaku
Sekdakab Pidie. Yani-pun menimpali ragam cerita antara aku dengannya di
tahun-tahun itu. Dia selalu mengulang apa yang pernah aku katakan di kala itu,
yakni, “kalau ada sepuluh orang saja
seperti Yani di dinas strategis provinsi, kondisi akan berubah,” katanya
mengulangi.
Banyak
cerita lucu masa lalu yang membangkitkan semangat pertemuan kami pagi itu. Aku
laporkan pada Iriawan, bahwa aku sering menceritakan kondisi kebersahajaannya
dalam setiap pertemuan dengan aparatur atau ceramah pada latihan pra-jabatan. “Cerita ini penting Wan, karena orang
berfikir kalau sudah Sekda pasti banyak uang,” kataku disambut tawa
darinya. Tatkala jam telah menunjukkan pukul 11.00 WIB, dan kamipun bersiap
pulang, aku berpesan kepada Iriawan, “kalaupun
para guru kita masuk surga, salah satu faktornya karena mereka tulus mengajar
kita hingga Iriawan jadi Wakil Bupati,” kataku sambil berjalan
mengantarkannya ke mobil.
BERFIKIR SECARA MADANI TENTENG KARBON ORGANIK
BalasHapusTerkadang kita merasa bingung dengan apa yang di namakan karbon organik,sebenarnya jika kita berfikir secara madani pasti kita bisa memahaminya dan mungkin bisa menjawabnya .
Sebuah karbon organik adalah bahan2 yang berasal dari bahan organik di mana dalam pembuatanya dengan cara di bakar dan saat fase pertengahan atau bahan tersebut dalam kondisi 0 kadar air dan telah berwarna hitam .
Jika fase akhirnya adalah menjadi sebuah abu dan berwarna putih,aat berwarna hitam tersebut bahan tengah menjadi bara api atau kita kenal dengan api sekam,dan dengan cara di guyur dengan air maka bahan tersebut akan berhebti saat proses sekam mengarah menjadi abu .
Kakek moyang kita sebenarnya telah lakukan hal tersebut dengan membakar2 jerami atau sampah2 daun dan batang yang ada di sawah atau kebun mereka.Karbon organik ini akan mencampur dengan tanah baik secara alami atau di bantu oleh manusia,seperti proses setelah gunung api meletus maka di yakini tanah akan subur.
Apakah karbon yang kita buat tersebut adalah karbon organik tanah yang sesungguhnua(c organik)?,jika kita merunut dan mengaplikasikan sendiri maka kita temukan sebuah jawaban yaitu "iya".
Karena sebuah karbon adalah partikel berwarna kehitaman ,maka jika tercampur dengan tanah maka tanah akan berubah warna menurut warna asal tanah (misal tanah merah akan menjadi coklat dst).
Sifat alami karbon yang kita buat adalah sebagai penggembur tanah,sebagai penetralisir keasaman dan sebagai sebagai banyak lagi.Tidak di pungkiri juga bahwa tanah berongga tercipta karena tidak bisa bersatunya tanah dengan partikel2 lain khususnya karbon organik.
Karbon organik yang bahasa awam atau madaninya yaitu arang,dan arang tercipta dari pembakaran ,baik pembkaran secara alami atau buatan manusia.
Buah naga comunity akan mengulas secara subyektif tanpa mengabaikan kepada org2 yang pintar dan berkepentingan dalam hal tersebut ,karena kami melakukan aplikasi dan riset madani untuk bumi pertiwi
KARBON dalam arti yang luas adalah sebuah partikel yang akan menggantikan tugas tanah jika tanah tersebut sudah sekarat ,tanah harus bekerja menuruti subyektifitas manusia dan tanpa karbon tanah akan menjadi lemah,lemah dan sangat lemah,kolaborasi persahabatan antara tanah dan karbonlah yang menjadikan tanah terus dapat di pacu menurut pemikiran dan kehendak manusia
KARBON sebagai salah satu unsur yang mampu menguraikan residu2 kimia pospat dan kalium serta mengikat residu nitrogen secara alami,penggunaan pupuk kimia secara berlebihan membuat karbon akan terus di ikat dan di urai oleh reaksi kimia yang di sebabkan pupuk kimia tersebut,di sini karbon berperan sebagai protektif aktif terhadap tanah ,karena itulah karbon akan semakin menipis jika pemakaian pupuk kimia terus menerus di lakukan ,sehingga jika karbon tersebut menipis maka tanah akan mengalami penuaan dan tidak bisa bekerja dengan maksimal.
KARBON sebagai penyeimbang keasaman tanah,tanah yang mempunyai kandungan karbon organik tinggi akan berperan sebagai balance antara suhu panas dan suhu dingin ,keasaman rendah yang berorientasi oleh nitrogen dan keasaman tinggi yang berorientasi terhadap kalium akan menjadikan peran karbon sebagai balanci
KARBON adalah suatu partikel yang tidak akan bisa lengket dengan tanah karena sifat alaminya,saat tanah dalam keadaan basah karbon akan memberikan efektifitas terbalik dengan sifat tanah yang basah tersebut,jadi karbon akan memberikan refleksi panas dan demikian sebaliknya karbon akan bersifat dingin jika tanah dalam kondisi panas
Nah saatnya anda memahami karbon tersebut dan anda pasti bisa ,sekaligus anda akan melakukan sebuah tindakan kasih sayang terhadap bumi indonesia yang terkenal subur ini(dulu kata orang lo)
GO CARBON AFTER GO ORGANIK FOR GO GREEN TO INDONESIAN
Terima kasih Nugie atas tulisannya.
BalasHapusLEWOLEBA, FBC- Tanaman buah Naga kian menjadi perhatian para petani di Indonesia, temasuk petani di Lembata. Perhatian ini lantaran tanaman ini sudah terbukti menjadi komoditas yang berprospek eksport yang sangat menjanjikan.
BalasHapusAdalah Bernardus Bera Koten, salah seorang petani sukses di Lembata kini tengah mengembangkan tanaman buah naga di atas areal tanahnya di dataran bukit Hukung, desa Pada, Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata.
Sebelum, mantan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lembata yang sudah pensiunan 1 Nopember 2008 lalu ini, memutuskan untuk mengembangkan tanaman naga, dia melakukan berbagai studi dan survey ke berbagai tempat, bahkan dia sempat berkunjung ke lokasi pengembangan tanaman naga di Jawa.
“Saya sangat tertarik ketika melakukan survey dan studi lapangan ke lokasi pengembangan tanaman buah naga milik PT Aries Kediri, di Jawa Timur,” ungkap Nadus kepada FBC, yang mengunjunginya di lokasi pengembangan tanaman buah Naga miliknya di dataran bukit Hukung, Sabtu (16/2).
Menurutnya, kaktus naga ini, sangat cocok ditanam di atas struktur tanah liat, pasir-berklikir serta cadas. “Daerah pengembangannya sangat dimungkinkan ditanam di ketinggian 0 hingga 3.000 meter dari atas permukaan laut,” jelasnya.
Awal Pengembangan
Sepulang dari kunjungan ke Jawa, Nadus, demikian Bernardus Bera Koten, biasa disapa, membanding-bandingkan struktur tanah, geografis lokasi, dan iklim di Lembata. Ia pun mengundang pengusaha besar PT Aries Kediri bersama Tim Ahli Naga datang ke Lembata awal bulan Agustus 2012 lalu.
“Selama 2 hari, tim ahli tanaman buah naga tinggal di Lembata dan melakukan survey teknis atas lokasi 18 hektar miliknya,” ungkap Nadus.
Setelah diperoleh kesimpulan bahwa areal tanah cocok ditanami tanaman Naga, Nadus kemudian memutuskan untuk membudidayakan di bukit Hukung. Rencana pun ia buat dan kontrak kerja sama (MOU) pun ia lukakan antara PT Aries Kediri yang diwakili Aris Nugroho.
Kontrak perseorangan atas nama Bernardus Bera Koten, berisi kerja sama teknis mulai dari penanaman, pemupukan, perawatan hingga pemasaran menjadi tanggung jawab bersama kedua belah pihak. Hasil penjualan perdana Rp. 15.000,- per kilogram akan dibagi dua.
Dalam kontrak kerjasama itu dinyatakan pula, apabila bulan keenam sejak penanaman benih bulan September 2012 tidak memberikan produksi maka pihak PT Aries Kediri siap mengganti rugi seluru pengeluaran yang telah digunakan untuk membiayai proses produksi tanaman buah naga ini.
Realisasi kontrak mulai berjalan sejak tim ahli tanaman buah naga mulai melakukan pendampingan teknis persiapan lokasi dan sarana tanam. Kegiatan lanjut berupa pendropingan benih sejumlah 5.000 anakan tanaman buah naga dari PT Aries Kediri Jawa Timur. Sesuai permintaan Nadus dan kesepakatan kedua belah pihak, harga Rp. 15.000,- per anakan, sama dengan Rp. 75.juta. Sementara realisasi pembayarannya cuma Rp. 40.juta.
“Akhir bulan Desember 2012 lalu, naga berbunga dan berbuah perdana namun gugur. Kini, tinggal mengungu waktu bunga dan buah tetap dalam satu dua bulan kedepan,” kata Nadus, mantan Camat Atadei Kabupaten Lembata ini dengan bangganya.
Suami Lusia Lena Amabelen (58) ini memprediksi waktu pemanenan perdana buah naga. Menurutnya, sekitar bulan April atau bulan Mei 2013 mendatang tanamannya sudah bisa dipanen.
“Target panenan perdana buah naga sekitar 20 ton hasil produksi dari 5000 pohon naga,” ujarnya.
Dalam kalkulasi Nadus, kalau dipasarkan dengan harga Rp.15.000 per kilogram saja, maka uang yang didapat dalam panenan perdana sudah mencapai Rp. 300.juta. “Sungguh, sebuah hasil yang sangat luar biasa dan dapat menutupi segala pengeluaran selama proses produksi,” aku Nadus dengan senyum.
Tanaman Naga Mulai Dikembangkan di Lembata
www.floresbangkit.com
LEWOLEBA, FBC- Tanaman buah Naga kian menjadi perhatian para petani di Indonesia, temasuk petani di Lembata. Perhatian ini lantaran tanaman ini sudah terbukti menjadi komoditas yang berprospek eksport yang sangat menjanjikan. Adalah Bernardus Bera Koten, salah seorang
AGRICULTURE ASSESSING LAND AS GOLD FOR YOUNG GENERATION
BalasHapusBy N Gie
In the act of work , the young generation is always assumed to work in an agency / company .
Orientation perspective that is easy and very efficient because the most important is the support of the security and reliability of the economy , although much of the establishment instead always in reach.
Family nepotism culture that either the child or the family member becomes the successor in law who work in your field area families who incidentally devotion to an agency / company .
Shngga make the younger generation just do the formalities at an inanimate object that can ijasah.Ijasah ambiguous call , other than as a formality as well as the separation distance between the rich and the poor , that the ingenuity of the dragon fruit comunity just saw a relative form . Younger generation will only know that the road to success is to work to something the company or agency ,
The younger generation should be a chess player against foreign ekspartiat and become a bus driver or owner in our beloved country us.Not become pawns to be played by foreigners in our country and helper .
We as actors of civil and agricultural pioneers had surely gives a clear picture and easy so that young people can print gold is still stored in our land , unfriendly systems do not make us apathetic about the future of the nation's independence were actually in charge by our youth .
In fact visible mold farming gold so much , and so in regret if it is in the drain by foreign nations , see them grow and memperbnyak agricultural production in our country and they are brought back to the country , what we realized ? , Or what we pretend not to know anything ? .
It is miserable if one day we run out of gold in the history ekspartiat
Time for the young generation is the main cause of the generation of a battering ram , roll up your arm and face sweat indonesiamu .
Be creative and berinovatif for homeland between land that is Indonesia , a country that was created from water paradise .
Tengadahkan hands and heart remedy your homeland , who else if our future generations will retire surrender to you .
Your generation is not the generation of Tiwul again , not be fooled by the present generation of Dutch Tiwul and drain rice and gold kita.maju forward generation , time for you to show to the people and our homeland .
FOR INDONESIA