Mindset Publik Tentang Masa Depan
RAZUARDI IBRAHIM Kuala Simpang, 040313 |
Aku sering diajak mendengar cerita beberapa teman
tentang dirinya yang tertipu oleh orang-orang tertentu, sejak 1995. Ada yang
tertipu oleh perusahaan pengganda uang yang bergerak seperti multy level marketing (MLM). Ada yang
berlagak bagi hasil yang tidak masuk akal, karena tidak memenuhi logika
perhitungan rugi dan laba dalam waktu tertentu. Tidak pula terlewatkan, ada
rekan yang dilarikan uang oleh perusahaan pengekspor tenaga kerja ke luar
negeri. Terbanyak, oleh calo penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) yang
berjanji mampu meluluskan orang-orang tertentu menjadi PNS. Banyak lagi kisah
penipuan yang berorientasi pemenuhan ekonomi orang-orang tertentu.
Barusan,Senin (4/3/2013), aku makan siang bersama beberapa empat rekan di Kuala
Simpang. Bang Nas, salah seorang rekan itu menceritakan bahwa perusahaan
penggandaan uang lewat investasi emas batangan juga sudah bermasalah. Aku coba
menghitung waktu kisah lalu serupa sejak tahun 1995 hingga hari ini, yakni
kurang lebih 18 tahun. Seakan tak ada efek jera dari kasus penipuan berulang
walau dalam modus berbeda. Artinya dalam waktu sepanjang itu orang-orang
terbelenggu dalam suatu mindset, “khawatir terhadap masa depannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar