Janji
Juta Jati, Jitu
razuardi ibrahim di kebun jati percontohan, 2009 |
Di
tahun 1999, aku membeli 50 batang bibit jati emas dari seorang kawan yang juga
membuka usaha di bidang itu. Promosinya
terhadap masa depan ekonomi dari kayu kualitas tinggi itu cukup mengagumkan. Katanya
waktu itu, dalam 15 batang yang kita tanam, dalam waktu tujuh tahun kita dapat
menunaikan ibadah hajji yang waktu itu ongkosnya sekitar 20-an juta per-orang. Diperlihatkannya
juga perhitungan investasi dan penjualan komoditas jati itu. Memang cukup
meyakinkan bagi para pembaca, apalagi aku yang awam dalam hal ini. Tanpa
berharap banyak dari apa yang diceritakan teman itu, aku beli juga dengan harga
18 ribu rupiah per bibit seukuran tinggi 20 cm yang disemai dalam polybag. Setelah
dia melihat lokasi tanam di dekat rumahku di jalan Line Pipa, Desa Padang
Sakti, Lhoksewmawe, dia meyakini tempat ini sangat cocok untuk tanaman jati. “Karena tanah ini banyak mengandung kapur,” kata
temanku itu. Lalu aku meminta tolong Tgk Tarmizi yang tinggal di kebun abang
iparku itu untuk menanam bibit jati yang baru kubeli dan masih segar.
jati yang dipanen, 2013 |
Kami
menanam semua jati tersebut di pertengahan tahun 1999, setelah membersihkan
lahan itu terlebih dahulu. Hampir setiap hari aku dan Tgk Tarmizi datang ke
kebun untuk melihat-lihat jika ada ternak besar datang memporak-porandakan
tanaman jati tersebut. Pertumbuhannnya cukup lumayan, terlihat daunnya lebar
dan hijau kelam. Setiap ada cabang yang tumbuh, kami potong sesuai anjuran
penanaman, agar pertumbuhan meninggi dan tidak bercabang-cabang. Pada tahun
2002 aku pindah ke komplek PT Arun Batuphat, karena aku berangkat ke pendidikan
Diklatpim II di Jakarta, selama tiap kurang lebih 2,5 bulan.
Pada
tahun 2009, kira-kira usia tanaman sudah mencapai 10 tahun, aku pergi ke kebun
tersebut untuk mengevaluasi tingkat pertumbuhannya. Dari evaluasi yang aku
lakukan, batang jati yang hidup hanya 48 batang dan mati 2 batang. Diameter
batang terbesar hanya terdiri dari 2 batang, yakni berdiameter kurang lebih 30
cm. Batang yang berdiameter 10 cm, juga tidak dominan yakni 2 batang saja. Selebihnya
44 batang lagi, diameternya berkisar antara 15 hingga 20 cm saja dan tingginya
terbatas pada 5,5 meter. Semua batang jati itu kutebang pada bulan Juni 2012
dengan usia 13 tahun. Ujicoba ini
memberi pengetahuan tambahan bagiku, bahwa tidak serta merta promosi ekonomi
menjanjikan mendekati harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar