Letkol Mujahidin, 16 Agustus 2013 |
Pak Mujahidin
Aku bertemu Pak Mujahidin di Bireuen jelang
akhir tahun 2012. Saat itu, beliau mendampingi Pangdam IM, Mayjend Zahari
Siregar mengunjungi lokasi pembangunan Makodim Bireuen. Dalam kunjungan itu,
aku diminta Dandim Bireuen, Letkol Asep Solihin untuk membantu menjelaskan
proses pembangunan karena aku turut membantu sejak tahap pertama, termasuk
mendesain atap bangunan itu. Tentu dalam penjelasan, Pak Mujahidin
memperhatikanku yang kebetulan Budi Slamet, kerabat dari Kodam, juga turut
mendampingi. Ketika pulang pada hari itu, aku bersalaman dengan pak Mujahidin
sambil memperkenalkan diri dan mengatakan Budi Slamet sebagai adikku.
Pertengahan bulan Mei 2013, Letkol Satya yang
pernah bertugas sebagai Kasdim di Bireuen meneleponku, bahwa aku mesti berbesar
hati karena,”Letkol Mujahidin akan menjadi Dandim Aceh Timur yang juga
membawahi Tamiang,” kata Pak Satya. Tentu aku gembira mendengar kabar ini,
apalagi Pak Satya menambahkan bahwa Pak Mujahidin respon terhadap berbagai hal
pembangunan. “Cocok sebagai kawan sharing dengan Pak Razuardi,” lanjut Pak
Satya. Setelah pelantikan Pak Mujahidin sebagai Dandim Aceh Timur, kami relatif
sering ketemu dan beliau memberi komentar positif tentangku kepada Bupati
Hamdan.
Pada malam pawai obor, 16 Agustus 2013, Pak
Mujahidin memimpin upacara renungan suci di makam pahlawan Kuala Simpang. Kami
sempat bercerita singkat seputar HUTRI ke-68 di Tamiang yang cukup meriah.
Rekomendasi Pak Mujahidin tentang hal ini cukup memperkuat semangatku dalam
mengikuti seluruh rangkaian acara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar