Rabu, 06 Juni 2012

Karya Tulis

PENCIRIAN RUMAH ACEH

ABSTRAKSI

Rumah Aceh Berlantai rata (Santeut), di Pandrah, Bireuen - Aceh 1946
Secara umum rumah Aceh adalah semua rumah yang terdapat dan didiami oleh masyarakat Aceh yang tersebar di seluruh kabupaten dalam wilayah Provinsi Aceh . Oleh Karena dalam wilayah Aceh ini sendiri terdiri dari beberapa anak suku bangsa dengan ragam seni motif dan arsitektur yang variatif maka relatif lebih mudah untuk dilakukan pencermatan terhadap perkembangan budaya dari masing-masing anak suku bangsa ini. Meskipun demikian, secara garis besar kekayaan ragam seni tradisional yang berkembang di bumi Iskandar Muda ini dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yakni langgam Aceh pesisir dan langgam Aceh pedalaman. Pembahasan yang akan dilakukan terbatas kepada langgam rumah Aceh pesisir yang biasa disebut dalam bahasa Aceh-nya rumoh Aceh mengingat ketersediaan data serta latar belakang perjalanan sejarah arsitektur dan seni ornamen yang berkembang di tengah masyarakat pesisir ini dominan diwarnai budaya komunitas pendatang. Wilayah Aceh pesisir ini sendiri terdiri dari beberapa kabupaten yang memiliki bahasa yang sama yaitu Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Timur, dan sebagian Aceh Selatan. Sementara beberapa literatur menceritakan bahwa penyebaran budaya yang terjadi waktu itu berawal dari tingginya tingkat aksesibilitas pelabuhan Kerajaan Pasai yang terletak di Kabupaten Aceh Utara sekarang.


Seni Islami


ukiran pada mesjid tradisional Aceh
Perkembangan motif dalam seni ornamen Aceh telah berkembang sejak lama. Namun dalam tampilannya sering menimbulkan pertanyaan tentang ragam motif yang tersaji. Secara umum motif itu meggambarkan tumbuh-tumbuhan (flora) dan terkadang muncul sosok hewan (fauna). Oleh karena tradisi Islam tidak mengenal sosok hewan dalam seni motif, tentu perlu telaahan khusus tentang asal muasal infiltrasi motif hewan ini ke dalam ragam hias Islami.
Dikatakan seni Islami karena berhubungan langsung dengan praktek-praktek ibadah suci yang didasarkan kepada akidah dan syariat Islam. Ekspresi Islami yang dimaksudkan mudah disaksikan pada hiasan tepi lembaran Al Quran (iluminasi), sajadah, mimbar, dinding dan pintu mesjid, dan lain sebagainya, dalam bentuk ornamen.





1 komentar: