Rabu, 19 Februari 2014

INPUT SMS

Input SMS

Suatu sore aku mendapat SMS dari nomor yang tidak tercatat dalam hape-ku. Beritanya, seputar mengkritisi sikap Pak Helmi, SE, Kepala Dishubkominfo Aceh Tamiang yang menyampaikan beberapa pesan. Aku cermati SMS ini sebagai input untuk pembelajaran sosial bagi aku sendiri dan generasi yang memerlukan. Tentu respon yang kulakukan sudah semestinya dalam bingkai berfikir positif. Berita SMS itu adalah sebagai berikut :  


Sore pak, tadi pagi pak helmi menyampai kan kepada kami dalam sambutan apel pagi bahwa beliau minta maaf dan pamitan kepada semua staf dishub bahwa beliau hari ini merupakan mengambil apel terahir selasa 4 februari akan menduduki jabatan baru sebagai Asisten I dan masuk dalam tim baparjakat  kami hanya prihatin saja kalau sesuatu yg belum terjadi udah diumumkan ke publik bagaimana nantinya kalau udah duduk di baparjakat bupati belum meneken sk nama calon pejabat udah beredar dimasyarakat mau jadi apa pemkab ini kedepan

Pengirim:
+6282304030294
Dikirim: 3 Feb 2014
06:15:22pm

Enam hari kemudian, tepatnya usai mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Aceh Tamiang, Jum’at (07/02/14), aku mendapat SMS dari nomor yang sama dengan berita berbeda. Kali ini berita yang disajikan rada protes tentang pengangkatan Pak Helmi sebagai Asisten I Pemkab Aceh Tamiang. Isinya terpancung, mungkin hape-ku tidak mampu menerima kalimat panjang.


Ass ! Pak apa tidak salah minum obat kalau Helmi .SE diangkat sbg Asisten I apa di Tamiang udah ngak ada orang lagi kalau udah habis stok kan bisa di imp*sebagian teks hilang*

Pengirim:
+6282304030294
Dikirim: 9 Feb 2014
06:37:38pm

Aku meyakini, SMS ini menyebar kepada beberapa yang lain karena beberapa hari setelah itu, Bupati Hamdan Sati memperlihatkan SMS yang sama kepadaku. Sebaiknya, prosesi ini disimpulkan ke dalam suatu kondisi yang tercatat sebagai perjalanan kabupaten ini. Tanpa harus menelusuri asal SMS, selayaknya kondisi ini-pun menarik dijadikan objek ilmiah dari aspek sosial. Adapun kesimpulan sementara yang didapat adalah sebagai berikut :

a.     Pengirim SMS tidak menyenangi Pak Helmi;
b.     Kebiasaan dari opini yang terbangun, bahwa input SMS dapat merubah kebijakan pimpinan;
c.     Membangun kampanye buruk terhadap Pak Helmi;
d.     Beberapa hal lain yang belum tersimpulkan.


Setidak-tidaknya, SMS serupa ini menjadi masukan dan dapat dijadikan objek penelitian suatu gejala massa di era millenium ke-tiga ini. Aku pun tertarik untuk menulis judul tentang pengaruh SMS terhadap mindset massa akibat kemajuan teknologi IT. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar