Rabu, 15 Januari 2014

BERKEMBANG YANG TAK

Berkembang Yang Tak

Razuardi Ibrahim, Jakarta 13-01-14 "Menanti Cahaya"

Komunitas internasional menjuluki kita dan beberapa negara lain dengan istilah masyarakat negara dunia ketiga. Ada lagi yang mengistilahkan dengan masyarakat negara berkembang. Ukuran istilah itu tentu didasari perbandingan kondisi kita dengan negara barat termasuk Amerika Serikat yang ditabalkan sebagai negara maju di dunia. Konsep kesejahteraan masyarakat dunia yang hangat dibicarakan pada abad ke-20 adalah mencapai status negara maju sesuai kriteria negara barat itu. Namun konsep itu semakin kabur untuk dicapai karena kemajuan negara-negara barat dan Amerika tersebut sudah membendung perjalanan negara berkembang untuk meraih titik puncak dengan teknologi IT yang disebarkan meluas. Tidak saja  mendapat sambutan meriah dari berbagai pelosok negara dunia, teknologi IT menciptakan ketergantungan massal. Tanpa disadari kondisi negara berkembang tidak akan meraih puncak akibat titik balik kemajuan negara barat kuat mendorong kembali ke landasan. Seakan arus balik itu berujar, “tidak ada apa-apa di puncak mari kita turun saja”. Dengan demikian, posisi kita masyarakat negara berkembang bertahan di pertengahan menuju puncak seraya berujar semu, ”kamipun tak memerlukan lagi puncak itu, karena budaya massa lewat IT cukup ternikmati dan menjanjikan ragam pesona”. Artinya, pada jelang dekade kedua millenium ke-tiga ini konsep tujuan negara berkembang perlu diformat ulang guna meraih kembali perjalanan menuju puncak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar