Kamis, 23 Januari 2014

CABE-CABEAN

Cabe-cabean
 
Pasangan remaja di Davao, 2011
Sabtu malam Minggu (18/01/14), Metro TV menayangkan acara yang dipandu oleh Fifi Aleyda Yahya (AY). Topiknya cukup menarik perhatianku, yakni keberadaan cewek “cabe-cabean”. Beberapa remaja putra dan putri diwawancarai seputar pengetahuannya tentang istilah dan kriteria cewek ini. Menurut beberapa cewek, “cabe-cabean” merupakan cewek yang tidak baik dari aspek penampilan maupun dari aspek moral. Tersirat kelompok cewek berusia di bawah 17 tahun ini dapat dimanfaatkan untuk kencan bagi yang memerlukan. Biasanya, mereka bergabung dengan para geng motor yang kerap mengadu keterampilan balapan di jalan raya. “Biasanya mereka menyodorkan diri untuk dibonceng pembalab,” kata seorang pembalap remaja yang juga mengaku pernah mempertaruhkan cewek “cabe-cabean ini” di kalangan sesama pembalab liar.  Satu pertanyaan Fifi AY, “setelah memenangkan perlombaan diapakan cabe-cabean itu ?,” tanyanya. Remaja itu menjawab, “kadang kala untuk berhubungan seksual,” katanya. Sekilas aku teringat kondisi remaja di Davao, Philipina, saat aku mengunjungi negara itu tahun 2011. Betapa pemandangan umum yang tidak lazim di Indonesia, pasangan remaja belasan tahun bergandengan sambil menawar dagangan obat perangsang di tepi jalan. Menariknya, penjaja barang dagangan istimewa itu juga remaja.
 
Remaja penjaja obat
perangsang, Davao, 2011

Aku memaknai ke-dua pencermatan di dua masa dan negara itu, sebagai hal sama yang perlu disikapi. Cewek remaja yang sedang puber menerobos tradisi tentang saat pengeksploitasian birahinya. Artinya, mereka tidak mempersoalkan batasan tradisi tersebut asal mereka mendapatkan akses untuk melampiaskan kehendak birahi yang juga merupakan tuntutan alam itu. Pengecaman pernikahan di bawah umur (pedofil) yang cukup menghadang di masa sekarang tidak pun menjadi beban pemikiran bagi mereka. Setidak-tidaknya, bahasan cewek cabe-cabean yang dipandu Fifi AY perlu kajian lanjutan sehingga hubungan syahwat, usia, aturan, dan hal lain terkait mampu memberi solusi terhadap keadaan.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar