Sabtu, 14 Desember 2013

SASTRA DIALOG REMBULAN

Sastra dialog rembulan dikisahkan oleh sepasang kasmaran yang berjauhan dalam balutan saling merindui. Kisah roman yang biasa juga ditulis dalam dialog puisi ini lebih mudah dipahami para pembaca. Dalam antologi puisi sekarang jarang ditemui dialog puisi yang diutarakan atau diungkapkan oleh pasangan berketerbatasan dalam banyak hal. Dialog rembulan merupakan karya sepasang pujangga amatiran di era millenium ke-tiga yang memiliki hambatan jarak temu, di Asia Tenggara
.


Dialog Rembulan



Pada bulan
kutitip rindu padanya yang terpisah jarak
pada bulan
kusampaikan keluh akan kerinduan yang bergejolak
pada malam
ingin kutangisi masa silam yang menyeruak
pada malam
kukisahkan andil bulan warnai perjalanan
mencumbui mesra disirami temaram

tiada mantan dalam kisah
tiada tangis dalam terawang
hanya penantian buluh perindu
pun harap tersahuti saban waktu

Satu waktu yang dirindu
Musykil bahagia ternikmati
Endapkan rasa tersisa yang hampir mati
Takpun ingin masa diganti lagi

Tiada jawaban serupa itu
Tak relapun ungkapan itu dirajut
Nikmati saja apa adanya

Tak butuh kerelaan untuk suatu pengorbanan
Dirasa tercukupi bahagia silam
Lamunanpun dirasa salah
Kendati cinta dan rindu kian membuncah

Jangan pungkiri kata hati
Anugerah illahi termiliki
Tiada pun perlu berbantah
Rengkuh milik kita

Bantah rengkuh karena terlewati
Di saat hati terpaut jauh kondisi
Tak lagi terlayani
Kerontangkan hati yang merindui

Tidak, tidak dan tidak
Tiada kerontang dari kita
Ikatan tetap subur dan menyuburkan
Tiada bantah dan gusar
Saksi olehmu rembulan untuk sebuah titipan

Diterjemahkan di Kualasimpang, 14.12.13


Tidak ada komentar:

Posting Komentar