Sabtu, 16 November 2013

JIKA BEREKONOMI

Jika Berekonomi

Produksi topi enau, Jangka Bireuen 2009
Kata para ekonom, aspek ekonomi dibangun atas dasar berbagai asumsi. Aku mendengar cerita ini tatkala mengikuti topik bahasan tentang ekonomi  pada pendidikan penjenjangan Diklatpim III di Bukittinggi, tahun 2000, yang disampaikan Pak Elfindri, seorang pengajar dari Universitas Andalas Padang. Untuk mudah pemahaman awam, aku membuat beberapa contoh dalam kertas kerja di sana. “Pabrik kepala sawit ini dibangun jika masyarakat mendukung,” kataku mencontohkan. Kemudian, “pabrik kelapa sawit ini dibangun jika keamanan terjamin atau jika lainnya,” ungkapku lagi. Waktu itu aku menterjemahkan asumsi yang terwakili dengan bahasa jika merupakan keharusan dalam aspek ekonomi. Pada tahun 2006, tatkala gencar-gencarnya pembangunan pasca tsunami di Bireuen, kata jika dalam setiap bahasan sering muncul dan mengakhiri cerita. Pasalnya, beberapa pemodal atau yayasan yang berencana membangun unit pengolahan atau investasi ekonomi lainnya, mengurungkan niatnya manakala didapatinya informasi ketidak-amanan. Jika aman, baru kita mulai bangun.....,” kata seorang pemodal ketika berkunjung ke Batee Glungku, Bireuen. Di tahun 2013, aku semakin meyakini pembangunan ekonomi akan terealisasi jika kita mampu mengungkap  jika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar