Rabu, 06 November 2013

LAMPIAS KEMARAHAN

Lampias Kemarahan

Aku mendengar cara orang-orang mengungkap kemarahan terhadap yang lain relatif berbeda. Setidak-tidak terdapat tiga cara orang melampiaskan kemarahannya yang aku cermati dalam puluhan tahun, yakni sejak aku mulai bekerja sebagai pegawai negeri sipil, 1990.
 
raqai, 4 Nopember 2013

Pertama, yakni dengan memperlihatkan emosi bahkan berupaya menghadirkan kekuatan fisik untuk penyelesaian kemarahan itu. Ekpresi serupa ini mudah diselesaikan karena persoalan mudah dipahami dan mudah dicarikan solusi. Kedua, yakni dengan berpura-pura santun namun berupaya keras agar orang yang tidak disenanginya itu bermasalah akibat tebaran isu pembusukan. Ekspresi kedua ini relatif sulit karena musabab kemarahan tidak terungkap jelas. Ketiga, yakni dengan ekspresi penghindaran, tidak ingin untuk bertemu atau dipertemukan dengan kata lain memutuskan tali silaturahmi. Ekspresi ketiga ini sebenarnya tidak  berpengaruh kepada kedua pihak, asal dari keduanya tidak memunculkan masalah baru. Lantas, aku merenung sejenak memperhatikan seorang kerabat, Raqai, adik kelasku di Fakultas Teknik Unsyiah. Aku menyaksikan ekspresinya ketika dimarahi seniorku Rachmatsyah Nusfi pada, 4 Nopember lalu. Dia diam saja, tanpa komentar perlawanan. Raqai seorang pelukis yang juga pecinta alam, sama profesi dengan Rachmat. Aku memaknai, bahwa ada karakter marah tertentu yang tidak menimbulkan marah balasan yang aku simpulkan karena sama profesi dan tingkat senioritas. 

1 komentar:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus