Minggu, 24 November 2013

MENGUPAT PERTOLONGAN

Mengupat Pertolongan



Meminta pertolongan kepada pihak-pihak tertentu juga berpeluang mendatangkan permusuhan berkepanjangan. Apalagi pertolongan yang diharapkan bertujuan politis, seperti dukungan dalam pilkada, pemilu, pemilihan kepala desa, dan lain sebagainya. Tidak jarang kita saksikan pihak penolong mengupat orang yang dibantunya setelah keberhasilan diraih. Padahal dalam prosesi pertolongan, para pihak telah melakukan transaksi sebagaimana kegiatan lain yang butuh energi untuk menjalankan aktivitasnya. “Dulu sebelum jadi kepala desa setiap saat bapak itu datang ke tempat saya,” ungkap seorang penolong tatkala mengupat orang sukses yang ditolongnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar