Kamis, 20 Juni 2013

PUISI KARAPAN


karapan

satu lapan
almanak harian
di kota penantian
peluh basahi badan

yang lanjut dalam harapan
yang alpa enam bulan
yang mumbumbung tiada segan
lupa dahaga dan makan

ada penunggang layaknya karapan
yang dihunjam dalam teriakan
pun gaya penelusuran
beralih mengatur pelan

hari tiada hujatan
ungkap ambil peran
gusar ganti senyuman
seraya berkisah kesan

nuansa berisik pelan
menanti liku jalan
gelombang alunan
akui pemanjaan

Dasinau
Tosiba, 19062013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar