Kamis, 20 Juni 2013

TRADISI PEMAKLUMAN

Tradisi Pemakluman


Dalam tradisi ketimuran, orang yang dituakan lebih diutamakan dalam banyak hal. Tidak terkecuali untuk diposisikan sebagai pemimpin organisasi sosial atau perkumpulan tertentu. Meskipun banyak pihak yang menyangsikan kompetensinya selaku orang terdepan dalam suatu komunitas namun pemakluman lebih handal mengakomodir ragam emosi komunitas tersebut. Tidak jarang pemakluman berhasil mengusung sosok pemimpin namun gagal membawa perkumpulan untuk mencapai tujuannya. Tatkala perkumpulan atau organisasi gagal mencapai tujuannya, seluruh anggota, komponen dan unsur perkumpulan sepakat memaklumi dengan ungkapan umum, “maklum orang sudah tua kan tidak sama dengan yang masih muda”. Akhirnya, bolehlah disimpulkan sementara tentang perjalanan budaya ketimuran yang masih eksis di dekade ke-dua, millenium ke-tiga, bahwa keberhasilan pemakluman tidak bertanggungjawab terhadap kegagalan komunitas (organisasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar