Minggu, 27 Oktober 2013

EVALUASI DIRI

Tabir Tak Suka

Aku biasa tidak memperdulikan ketidaksukaan orang kepadaku sejauh aku merasa tidak pernah merugikannya. Namun saat ini aku tertarik untuk mencermati keadaan tersebut, minimal sebagai evaluasi diri.  Beberapa hal yang kutemui secara umum dalam pergaulan persahabatan yang erat di antaranya, karena aku dianggap bersikap adil. Hal ini kerap aku rasakan ketika aku masih berstatus pemimpin proyek. Biasanya, ketika aku membuat aturan yang adil dalam hal-hal tertentu pihak yang dirugikan dari keadilan itu merasa terusik dan memperlihatkan ekspresi kurang menyenangkan  atau terjadi kesungkanan setiap bertemu. Terparah, manakala orang tertentu memohon bantuan sesuatu kepadaku dan aku sejak awal menolak atas alasan ketidakmampuanku hingga menuruti dampak kesedihannya, ternyata membangun suasana tak suka.
Razuardi Ibrahim, 24-10-13


Selanjutnya, karena tidak sepakat. Hal ini pernah juga aku rasakan ketika pihak tertentu tersinggung atas ketidak-sepakatan terhadap kehendak yang diusungnya. Ada lagi, karena tidak mendukung keinginannya (yang teraneh menolak mendampingi sosok tertentu dalam pilkada), karena tidak menurut perintahnya, karena dirasakan memiliki kelebihan darinya, karena tidak membatasi pergaulan sesuai seleranya (pengkastaan), karena kelugasan mengungkap sesuatu, karena aku sering mengganggu atau usil, karena terganggu peluang yang lain, karena membendung premordialisme dan mungkin masih banyak lagi alasan yang lain. Namun itu semua hanya penelusuran lewat pengamatan dan dialogis tanpa pendalaman. Minimal catatan ini relatif bermanfaat bagiku dengan harapan aku tidak berupaya menjadi orang yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar