Sabtu, 19 Oktober 2013

MINDSET FENOMENAL

Mindset Fenomenal
 
motif salah satu batik yang
dipakai kelompok kaya dan miskin
Jakarta, 12 Oktober 2013
Jika dicermati kita terjebak dalam kondisi yang fonomenal. Ketika para orang tua memperkenalkan kehidupan bersahaja maka ter-mindsetlah dalam diri kita bahwa kehidupan layak itu adalah kebersahajaan, yang berbatasan langsung dengan kemiskinan. Oleh karena itu sebagian orang memaklumi, secara tidak langsung kemiskinan merupakan keharusan dalam kehidupan. Di sisi lain, berbagai cita-cita bangsa, agama dan lain sebagainya mendoktrin sistem dengan konsep peraihan kesejahteraan seperti penekanan melalui pendidikan. Akhirnya, konsep kesejahteraan itu diterima pula sebagai keharusan sistem yang serta merta melupakan pengenalan pertama, kebersahajaan. Tidak mengherankan jika konsep umum yang ter-mindset dalam masyarakat relatif tidak jelas, pilih kaya atau miskin. Sebagian kalangan meyakini akibat pilihan bertolak belakang ini menjadi pemakluman publik maka penyerahan diri kepada nasib merupakan kewajaran dan diterima pula sebagai suatu keniscayaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar