Jumat, 21 Maret 2014

BERITA PECAH KONGSI

Berita Koran, Pecah Kongsi

 
Headline Serambi Indonesia 19 Maret 2014
Memang informasi media cetak kerap dirasakan menyudutkan pihak tertentu. Meskipun aku tidak suka dengan kondisi serupa ini, namun sedikit perhatian kuarahkan kepada pencermatan situasi berita yang berpeluang mempengaruhi pola pikir publik. Koran lokal Serambi Indonesia, edisi Rabu, 19 Maret 2014, memberitakan liputan ekslusif. Headline menggugah di halaman pertama cukup menarik perhatian banyak kalangan di Banda Aceh, “Pejabat Aceh ‘Pecah Kongsi’ “. Suatu kesimpulan  hebat dari Teuku Kamal Fasya, pengamat politik, sosok muda dari Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Katanya, biasanya faktor yang memicu perpecahan adalah penentuan posisi pejabat dan pembagian proyek. Adalagi  ulasan lain yang menyitir tentang persaingan para pembisik, peran Mr X di Aceh Barat, Wakil Gubernur memperluas ruang kerja, konsolidasi wakil Gubernur, dan beberapa alasan lain.  
Serambi Indonesia
19 Maret 2014

Aku tertarik kesimpulan Fasya tentang penempatan pejabat yang disitirnya sebagai salah satu musabab perpecahan itu. Informasi publik memaklumi, bahwa saat ini terbuka peluang bagi aparatur yang tak memiliki kompetensi merasa mampu menyelenggarakan tugas-tugas kepemerintahan. Andalan jasa dalam berbagai hal cukup meleluasakan niat mereka untuk memperoleh jabatan publik yang diingininya. Artinya, pejabat publik yang pada hakekatnya merupakan solusi bagi persoalan publik semakin jauh dari harapan publik itu sendiri. Dari aspek aparatur juga terjadi penekanan pola pikir, yakni apatisme.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar