razuardi ibrahim, 14.10.14
Bondong-bondong
versus
Gontok-gontok
Beberapa bulan lalu sebelum pemilu legislatif, aku mendengar beberapa
masyarakat berceloteh tentang ramainya para caleg yang mengusung diri. Orang
berbodong-bondong mencalonkan diri menjadi caleg karena peluang untuk itu
terbuka lebar. Sementara masing-masing sosok yang mengusung diri merasa dirinya
lebih pantas dan mampu mengemban amanat rakyat. Tatakala
pelantikan DPR RI, 1 Oktober 2014, pemandangan di televisi cukup menarik dalam
ekspresi gontok-gontokan. Bagi pemikiran arif, dapat dicermati tentang hubungan
dua persoalan, yakni hubungan antara berbondong-bondong dengan gontok-gontokan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar