Sabtu, 03 November 2012

BANGUNAN BANDA ACEH

Perubahan Kota Banda Aceh

Salah satu sudut kota Banda Aceh, 2012
Banyaknya bangunan bergaya minimalis di Kota Banda Aceh dan Aceh pada umumnya, bukanlah tanpa sebab. Musibah tsunami pada 26 Desember 2004 yang menghancurkan ribuan bangunan rumah, toko, kantor, dan lain sebagainya, menjadikan kota ujung Sumatera tersebut terperbaharui dengan bangunan berlanggam baru trend kota besar di Indonesia, bahkan dunia. Di kawasan baru seperti jalan tembus simpang Surabaya ke outer ring road Lampeuneureut telah tumbuh ruko berarsitektur klasik Eropa dan yang bergaya minimalis. Arsitektur rumah tinggal penduduk pun tidak ketinggalan. Banyak rumah penduduk baik yang tertimpa tsunami maupun yang tidak namun perlu renovasi, dirubah agar menyentuh trend minimalis yang terkesan mewah saat ini. Warna bangunan yang dulunya terkesan takut berekspresi, sekarang menjadi kelaziman dan cukup merubah suasana. Ke-kontrasan dalam mewarnai bangunan seperti merah dengan abu-abu, hijau dengan oranye, dan padanan warna lain yang dulunya dianggap ortodok, sekarang jadi keharusan bagi cita-cita setiap orang yang membangun rumah baru. Pada bangunan tertentu masih terlihat langgam Islami  yang diusung, seperti tampilan Hermes Palace Hotel, The Pade Hotel, dan lain sebagainya. Namun demikian, style bangunan ini tidaklah dominan, hanya ditampilkan sebagai pelengkap estetika kota.
                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar