Gerobak
Lembu Warisan
Gerobak Lembu warisan, Januari 2013 |
Aku memiliki sebuah gerobak lembu yang aku beli
dari seorang rekan di Bireuen tahun 2004. Asal gerobak ini dari Pesangan Selatan.
Menurut cerita dari yang empunya, gerobak ini sudah aktif digunakan sejak
sebelum 1953, pada saat perusahaan
ekspor-impor hasil bumi milik kakekku, Firma Perindra, aktif membeli hasil
kebun masyarakat di pedalaman Matang Geulumpang Dua. Di masa itu, pemilik
gerobak sama prestisenya dengan pemilik truck angkutan barang masa sekarang. Pengumpulan
komoditas yang akan didagangkan oleh kakekku di dikumpulkan di toko kami, di
Meunasah Timue, jalan ke Jangka. Jarak angkutan gerobak lembu dari Ulee Jalan
ke Meunasah Timue kurang lebih 15 km dan kegiatan ini dilakukan setiap hari.
Pada piasan seni Desember 2012 di Banda Aceh, gerobak ini ditampilkan dan banyak
menyerap perhatian pengunjung, khususnya anak-anak remaja.
Dimensi gerobak lembu ini, ukuran diameter roda
berjari-jari kayu sebanyak 12 dan dilapisi besi ini 125 cm, panjang bak 150 cm,
lebar bak 120 dan tinggi bak 60 cm. Sedangkan
panjang tungkai sebagai media penghela, sepanjang 280 cm. Perawatan gerobak
lembu ini dilakukan dengan melabur oli bekas atau greas (orang lokal sebut, gumok). Tiradisi pembuatan gerobak lembu
ini dipelopori penjajah Belanda, seperti banyak diceritakan dalam buku sejarah.
Di Banda Aceh, gerobak lembu masih ramai digunakan
hingga tahun 1975, di saat truk masuh cukup minim dan ongkos sewanyapun mahal.
Pusat mangkal gerobak lembu waktu itu di Simpang Lima dan Jambo Tape. Lembu-lembu
jantan besar dan berpunuk penghela gerobak diikat pada pohon-pohon kelapa yang
masih banyak di kedua tempat itu dan dibiarkan merumput. Para kusir atau sais
duduk ngaso sambil ngopi menunggu pesanan. Pernah suatu kali, tatakala nenek
sebelah ibu mengangkut lemari dan barang lainnya dari Lamprit ke Seutui yang
berjarak kurang lebih 20 km, perjalanan yang ditempuh memakan waktu hingga 8
jam, yakni berangkat dari Lamprit pukul 09.00 WIB, tiba di Seutui pukul 17.00
WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar