Sekilas Mubes 1988
Di tahun itu aku datang ke kampus hanya untuk
main-main, minum kopi di kantin dan terpenting memperolok rekan-rekan yang
belum seminar tugas akhir, di samping aku juga membantu mereka yang akan
seminar dalam pembuatan caption, bahan
presentasi produk karton dan spidol. Terlebih lagi, aku suka sekali mengunjungi laboratorium
pengujian tanah, tempat aku melakukan penelitian bersama beberapa rekan. Di laboratorium
itu pun saban hari aku mengusik dan diusik rekan-rekan, konon lagi rekan yang
sering lupa peralatan. Pak Ali (Ir. Muhammad Ali Ismail, M. Eng) sering minta
tolong pada beberapa rekan, termasuk aku, yang sudah ujian sarjana untuk
membantu rekan lain yang masih bergumul dengan benda dan alat uji berbasis
tanah tersebut.
Tahun ini merupakan lustrum ke-5, di mana Fakultas
Teknik Unsyiah memasuki usia 25 tahun, seperempat abad. Meskipun tidak banyak
mahasiswa paham tentang arti lustrum dan kegiatan apa saja yang dilakukan pada
hari bersejarah itu, sebelum tahun 1988. Namun kali ini, banyak kegiatan
ekstrakurikuler yang diusung civitas akademika, baik sesama mahasiswa, antar
fakultas, antar dosen, dan antar alumni. Dalam Musyawarah Besar Pertama
Keluarga Alumni Fakultas Teknik (KAFT) Universitas Syiah Kuala, Pak Ali
ditunjuk sebagai Panitia Penyusunan Buku Seperempat Abad Fakultas Teknik
Unsyiah, melalui Surat Keputusan Panitia Mubes I Keluarga Alumni Fakultas
Teknik Unsyiah, nomor KEP-01/PAN/MUBES I KAFT-UNSYIAH/1988, tanggal 30 Agustus
1988. Buku tersebut berisikan daftar nama-nama alumni Fakultas Teknik Unsyiah
sejak lulusan perdana hingga lulusan 1988 dari semua jurusan. Dari buku ini
pula terinformasikan sosok-sosok alumni yang berpotensi memimpin kebersamaan
almamater yang terikat dalam suatu legalitas almamater, yakni identitas alumni
berupa nomor registrasi alumni. Pak Ali sering bercerita kepada kami tentang
kekuatan hubungan alumni di luar dengan yang mengabdi sebagai dosen. “Ada transfer keterampilan di interaksi itu,”
sirat Pak Ali. Beberapa dosen senior
pemikir wadah ikatan alumni sering rapat kecil di salah satu ruang bagian
selatan Laboratorium Mekanika Tanah. Sekira bulan Mei atau Juni 1988, sesekali
terlihat Pak Dib, panggilan akrab Ir Soedibyo Oenoes, Dipl HE, dosen senior dan
pakar pengairan yang cukup idealis. Juga Pak Imran, panggilan akrab Ir Imran A
Rahman, M Eng, Pak Buchari, panggilan mahasiswa kepada Ir Buchari RA, M Eng,
yang waktu itu menjabat dekan, serta beberapa dosen lain yang lebih junior.
Mereka saling diskusi dan mendesain masa depan alumni dalam suatu wadah yang
kokoh, “tidak sekedar perkumpulan
belaka,” sayup terdengar komentar
salah seorang dari para pahlawan pendidikan di ruang itu.
Buku alumni Fakultas Teknik 1963-1988 produk bersama di bawah koordinasi Ir M Ali Ismail, M Eng, 1988 |
Kami yang datang bergerombolan ke laboratorium dan
biasa membuat ribut di depan pintu masuk, terdiam seketika. “Bek karu, ku seukok ngon peunyampoh nyoe,” bentak
Bang Saleh, petugas kebersihan di tempat itu. Walaupun Bang Saleh sering jadi “bulan-bulanan” Maimun Bewok, panggilan
akrab Ir maimun Js, tapi kali ini kami patuh. “Iyalah, Bang Saleh aja hormat sama dosen, kok kita tidak,” kata
Amat Lukis alias Ir Rachmatsyah Nusfi.
Dengan tidak menggunakan waktu lama, para dosen
senior mulai memenej tugas mereka masing-masing. Meskipun penyelesaian tugas
mereka produk kolaborasi sebagian dosen lain bersama para aktivis mahasiswa, namun
karya yang dihasilkan bukanlah mudah tanpa pengorbanan moril dan materil.
Produk itu meliputi, tatib Mubes, rancangan AD-ART, dan pendataan alumni dari
tahun 1963 hingga 1988. Dalam kata pengantar buku “Alumni Fakultas Teknik
Unsyiah Selama 25 Tahun” tertanggal 17 September 1988, Dekan Fakultas Teknik
waktu itu, Ir. Buchari RA, M. Eng, menyampaikan bahwa, “Pada bagian akhir buku ini, diurut nama-nama alumni Fakultas Teknik
Unsyiah menurut tahun kelulusan masing-masing. Edisi pertama ini dipersiapkan
untuk menyongsong Musyawarah Besar I alumni
Fakultas Teknik Unsyiah bulan September 1988 yang akan datang.” Logo KAFT
untuk Mubes saat itu diciptakan Amat Lukis, alumni 1988, mahasiswa angkatan 1977.
Perhelatan besar alumni Fakultas Teknik itu
dilaksanakan di Gelanggang Mahasiswa A Majid Ibrahim dalam tiga agenda pokok,
yakni seremonial, seminar, dan pemilihan ketua alumni. Aku sendiri berperan
memimpin hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pembukaan. Sementara
Wesli mengiringi dengan piano yang memang tersedia di convention centre itu. Banyak
petinggi daerah yang hadir saat pembukaan, di samping para alumni yang berada
di dalam dan luar daerah. Termasuk Pak Sudarsono, dekan pertama fakultas yang
pendiriannya berada pada urutan ke-4 di lingkungan Unsyiah.
Karya besar para dosen senior, termasuk Pak Ali
Ismail dan Pak Buchari, andil mengantarkan suasana musyawarah besar yang
diusung bersama itu meraih kenyamanan dan kebersamaan total bagi semua alumni. Ketulusan
yang mereka bangun mampu mewarnai sikap para alumni pada masa 25 tahun silam.
Penghargaan sesama alumni cukup tinggi dari tiga jurusan, sipil, mesin dan
kimia. Kebersamaan yang terjadi seakan tiada sekat, tiada batas pemisah untuk
mengusung tujuan saling dukung dalam suatu komunitas. Tidak mengherankan, pada
waktu itu muncul sosok pemimpin yang bisa diterima seluruh alumni, yakni Ir
Usman Budiman yang berpenampilan low
profil. Pria kelahiran Sigli, 28 Pebruari 1951 ini masuk Fakultas Teknik
pada tahun 1970 dan diwisuda pada 2 September 1979.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar