Budaya Baju
Safari
Hingga saat ini masih terlihat orang-orang tertentu
suka menggunakan stelan safari dalam
mempertahankan ekslusivisme-nya. Stelan safari atau baju safari, sebenarnya
jenis pakaian resmi tertentu, bercirikan warna seragam kemeja dan celana yang
digunakan para pemimpin satuan kerja atau kantor. Kerah stelan pakaian ini
mirip jas namun dengan lengan yang pendek. Pada bahagian depannya terdapat
empat saku, yakni dua di bahagian atas dan dua di bahagian bawah. Jika ada
sosok tertentu memakai stelan ini di tengah kerumunan orang maka sasaran dugaan,
orang inilah pemimpinnya. Begitupula, jika ada orang-orang tertentu yang bukan
elite memakai baju safari, ianya dipandang aneh dan gila jabatan. Tidak
kudapatkan informasi tentang alasan nama stelan pakaian ini dinamakan safari karena masih ada pihak tertentu
yang menamakannya dengan istilah jas pancung. Aku hanya teringat pakaian ini
mulai ramai dipakai pada tahun 1977, di musim Pemilu Ke-3 Indonesia. Para Camat
diberi fasilitas mobil merek VW kodok berwarna oranye lengkap dengan pakaian
safari-nya. Mobil VW jatah para camat inipun populer disebut dengan nama Ve We Safari. Acara hiburan yang
mengorbitkan banyak artis top papan atas di TVRI-pun di namakan Aneka Ria
Safari. Jika tidak berlebihan, dapatlah disimpulkan sementara bahwa kata safari me-nasional di Indonesia pada
tahun 1977. Kesimpulan ini beranjak dari awal kata safari itu digunakan atau
pertama kali aku dengar yakni di tahun 1971, pada masa Pemilu Ke-2. Usiaku
ketika itu baru memasuki 10 tahun dan gemar menonton hiburan kampanye. Di masa
itu berbagai pelosok kabupaten-kotamadya ramai dikunjungi Tim Safari Golkar. Namun demikian, baju safari telah berjasa dalam memperkenalkan para elit di jamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar