Museum
Tamiang
Buka
puasa bersama Teungku Irwan dan kawan-kawan memang sudah direncanakan sejak
awal Ramadhan. Pasalnya, sudah sejak lama pula, Teungku Irwan dan kawan-kawan menemui
pejabat Aceh Tamiang untuk menyampaikan cita-citanya membangun sebuah museum
penampungan barang-barang warisan bersejarah yang berada di pihaknya. Ribuan
item benda kuno akan diserahkan untuk Kabupaten Aceh Tamiang, asalkan tempat
tersedia dan terjalin komitmen yang jelas antara pihak pemerintah daerah dengan
ahli waris, agar barang ini tidak dipindah-tangankan serta terawat dengan baik.
Beberapa pihak serta Bupati Hamdan sendiri telah mewacanakan agar Istana Karang
yang terletak di lintasan jalan nasional Banda Aceh-Medan, merupakan bangunan
yang cocok bagi peruntukan museum daerah. Sebagaimana disaksikan, selama ini di
Kabupaten Aceh Tamiang belum tersedia bangunan museum tempat penyimpanan barang
bersejarah.
Razuardi Ibrahim, Bang No, Abu, Arief dan Tgk Irwan dalam buka puasa bersama, Jumat, 26 Juli 2013 di Kuala Simpang |
Setelah
berbuka puasa, aku, Teungku Irwan, Abu, Bang No, Arief, Bang Rusli dan Sayed,
duduk melanjutkan cerita tentang misi museum, tatkala rencana ini terealisir
kelak. Pertama, museum sebagai tempat perlindungan barang sejarah. Kedua, sebagai wadah edukasi antar generasi
dan yang ketiga tempat wisata sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar