Kepedulian Muslim
Razuardi Ibrahim, 3 Juli 2013 |
Dalam renungan pemikiran kehidupan Islamiyah, kaum
Muslimin semestinya mampu menggiring pemahaman tentang kemashlahatan saudaranya
yang lain, khususnya bagi komunitas yang lebih mampu. Pemahaman ini lazim
terhambat oleh perbedaan status sosial yang mengharuskan sebagian umat tidak
mampu (dhuafa) berfikir keras untuk bertarung dengan harapan hidup yang
berkelanjutan. Kelelahan mempertaruhkan harapan hidup esok hari dan seterusnya,
tentunya membelenggu umat berlebel dhuafa ke dalam situasi dua kecemasan, yakni
kecemasan kelangsungan hidup dunia dan kegagalan pengabdian untuk bekal
akhirat. Padahal, Islam menanamkan keyakinan bahwa lahan dunia merupakan
investasi bagi kehidupan akhirat. Oleh karenanya, diperlukan upaya membangun
prilaku masyarakat yang sehat agar kepedulian sesama dalam komunitas Muslim
dapat terjaga dari aspek keberlanjutannya. Pertanyaannya, hingga 1 Ramadhan
1434 H ini, kepedulian seperti apa yang terbangun sesama kita, yang bernaung
dalam payung Islamiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar