Aku coba menulis syair Melayu dari kisah yang diceritakan beberapa orang tatkala aku makan siang di salah satu warung di Kabupaten Aceh Tamiang. Kisah itu menceritakan kerinduan seorang ibu terhadap anak lelakinya yang merantau.
Bukittinggi, Tamiang, 4 April 2013
Si Kulok Rantau
Lama
kulok tak sua emak
Sakit
di badan rindu di hati
Anak
seorang pergi merantau
Ke
pulau Kampai pergi melaut
Pulanglah
kulok emak dah renta
Tak
kuat badan jemput ke seberang
Jangan
biarkan emak sendiri
Menangis
sedih di gubuk derita
Tanah
Tamiang siap menanti
Bawalah
cucu si buah hati
tiada
teman selain sunyi
kulok
di nanti tak kunjung datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar