Karakter
Kepemimpinan
Di era 2007 hingga 2011, aku dapati suatu karakter
kepemimpinan birokrasi yang terkadang lazim. Kepemimpinan yang relatif lazim
tersebut yakni pengambangan masalah dalam mendapatkan solusi. Pemimpin serupa ini biasanya tidak mampu
mengambil keputusan dari suatu kebijakan karena keragu-raguan yang selalu
menghantui. Dia akan selalu memohon petunjuk kepada atasan agar tidak
dipersalahkan jika terjadi resiko dari tindakannya. Mana kala sosok pemimpin
serupa ini terjebak dalam suatu pengambilan keputusan, langkah yang
dilakukannya pada tahap awal adalah membuat rapat dengan bawahannya untuk
melahirkan sebuah solusi. Biasanya solusi produk bersama bawahan itu lebih
kepada teknik lempar batu sembunyi
tangan. Setelah bertemu dengan atasan, ianya berupaya menyampaikan solusi
sebagai karyanya. Namun manakala terjadi bantahan dari pihak atasan, ia dengan
serta merta menuduh pihak bawahan sebagai pihak yang keliru berikut konotasi
negatif lainnya. Ciri pemimpin serupa ini, yakni tatkala berhadapan dengan
atasan berekspresi memelas. Sementara menghadapi bawahan kerap tidak memberi
solusi dari persoalan yang akan diselesaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar