Minggu, 14 Juli 2013

RETORIKA KAMPUS

Aku berpikir singkat malam ini setelah kemarin, Maimun Bewok dan Pondi meneleponku dari Lhokseumawe. “Kalau ada di Lhokseumawe kita ngopi bareng,” kata Maimun sambil menceritakan ianya ditelepon Bang Ir (Irawa Kesuma) pada malam sebelumnya. Mereka memaklumi aku berada di Kuala Simpang malam Sabtu dan Minggu kemarin. Barusan (Minggu, 14/7/2013), sekira jam 10.00 WIB, Junaidi, lulusan teknik sipil angkatan 1986 juga meneleponku mengajak duduk ngopi di sebelah Hermes Hotel Banda Aceh, “ada pertemuan anak-anak sipil,” katanya. Terlintas konsep singkat dalam pikiranku tentang pembicaraan dengan mereka yang berbasis eksistensi lulusan mahasiswa teknik sipil dalam mendukung kompetensi jurusan. Sebenarnya, alasan itu perlu dibenahi dalam internal fakultas terlebih dahulu. Bukankah kontribusi tahunan dalam aktivitas kampus hingga 2008, belum mampu mengikis tradisi retorika dan sloganistis dalam kebersamaan almamater.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar